Redaksi – Duta Damai Sumbar, Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada Jumat 17 Desember 2021. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad mengungkapkan, kedua orang itu berinisial JAQ dan IU. Keduanya merupakan anggota dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

“Penangkapan di Bangka Belitung,” kata Ramadhan saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin (20/12/2021).

Sebelumnya, Densus 88 juga melakukan penangkapan terduga teroris di sejumlah wilayah. Di antaranya Batam, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Selatan (Sumsel). Setidaknya ada 14 orang yang diamankan dalam operasi penindakan di tiga wilayah tersebut.

Ahmad Ramadhan mengungkapkan, untuk terduga teroris yang ditangkap di Babel berinisial IU merupakan seorang pengajar pesantren. Ia menyebut aktivitas IU di pesantren dilakukan dengan tujuan untuk merekrut anggota ke jaringan teroris.

“(Keterlibatan IU) Mengajar di Pesantren Mahasiswa Ulul Albab dengan tujuan merekrut anggota JI (Jamaah Islamiyah),” katanya.

Diketahui, total dua terduga teroris yang diamankan kepolisian dalam penangkapan pada 17 Desember 2021 di Bangka Belitung. Masing-masing mereka berinisial IU dan JAQ.

IU disebut sudah berbaiat ke JI sejak 2014. Ia menjabat sebagai anggota bidang dakwah T3 (Taklim, Tarbiyah dan Tahmidz) bidang Taklim di wilayah tersebut. Selain itu, ia juga tergabung dalam grup Media Dakwah Jogja kelompok JI. IU juga berperan sebagai mudir atau direktur di pondok pesantren (Ponpes) Mahad Dzaidz bin Tsabith.

Sementara, JAQ telah bergabung dan berbaiat kepada JI sejak 2005 lalu. Ia merupakan Qoid T3 di wilayah Bangka Belitung.

“Sekitar tahun 2013, mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan dakwah KPQN di Yogya bersama anggota JI lainnya,” tambahnya.

Dalam sebulan terakhir Densus 88 telah mengamankan puluhan terduga teroris di sejumlah wilayah. Tercatat, ada sembilan orang diamankan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), satu orang di Sumatera Selatan (Sumsel), dan empat lainnya di Kepulauan Riau.

Kemudian, lima tersangka lain teroris jaringan JI ditangkap di kawasan Lampung dan Sumatera Selatan. Empat tersangka bertugas untuk mengamankan buron teroris lain yang dikejar oleh aparat.

Penangkapan dilakukan usai kepolisian mengembangkan perkara pasca-amir atau pimpinan tertinggi JI, Para Wijayanto ditangkap pada 2019 di Bekasi. Selain itu, Densus juga melakukan penangkapan besar-besaran kepada jaringan JI di wilayah Lampung pada November 2020.

JI merupakan organisasi militan teroris yang berada di kawasan Asia Tenggara. Kelompok ini merupakan dalang dari peristiwa Bom Bali 1 dan 2, serta sejumlah aksi teror lain dalam dua dekade terakhir.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Provinsi Bangka Belitung (Babel), pada Jumat 17 Desember 2021. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad mengungkapkan, kedua orang itu berinisial JAQ dan IU. Keduanya merupakan anggota dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

“Penangkapan di Bangka Belitung,” kata Ramadhan saat dikonfirmasi wartawan, Jakarta, Senin (20/12/2021).

Sebelumnya, Densus 88 juga melakukan penangkapan terduga teroris di sejumlah wilayah. Di antaranya Batam, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Selatan (Sumsel). Setidaknya ada 14 orang yang diamankan dalam operasi penindakan di tiga wilayah tersebut.

Ahmad Ramadhan mengungkapkan, untuk terduga teroris yang ditangkap di Babel berinisial IU merupakan seorang pengajar pesantren. Ia menyebut aktivitas IU di pesantren dilakukan dengan tujuan untuk merekrut anggota ke jaringan teroris.

“(Keterlibatan IU) Mengajar di Pesantren Mahasiswa Ulul Albab dengan tujuan merekrut anggota JI (Jamaah Islamiyah),” katanya.

Diketahui, total dua terduga teroris yang diamankan kepolisian dalam penangkapan pada 17 Desember 2021 di Bangka Belitung. Masing-masing mereka berinisial IU dan JAQ.

IU disebut sudah berbaiat ke JI sejak 2014. Ia menjabat sebagai anggota bidadng dakwah T3 (Taklim, Tarbiyah dan Tahmidz) bidang Taklim di wilayah tersebut. Selain itu, ia juga tergabung dalam grup Media Dakwah Jogja kelompok JI. IU juga berperan sebagai mudir atau direktur di pondok pesantren (Ponpes) Mahad Dzaidz bin Tsabith.

Sementara, JAQ telah bergabung dan berbaiat kepada JI sejak 2005 lalu. Ia merupakan Qoid T3 di wilayah Bangka Belitung.

“Sekitar tahun 2013, mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan dakwah KPQN di Yogya bersama anggota JI lainnya,” tambahnya.

Dalam sebulan terakhir Densus 88 telah mengamankan puluhan terduga teroris di sejumlah wilayah. Tercatat, ada sembilan orang diamankan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), satu orang di Sumatera Selatan (Sumsel), dan empat lainnya di Kepulauan Riau.

Kemudian, lima tersangka lain teroris jaringan JI ditangkap di kawasan Lampung dan Sumatera Selatan. Empat tersangka bertugas untuk mengamankan buron teroris lain yang dikejar oleh aparat.

Penangkapan dilakukan usai kepolisian mengembangkan perkara pasca-amir atau pimpinan tertinggi JI, Para Wijayanto ditangkap pada 2019 di Bekasi. Selain itu, Densus juga melakukan penangkapan besar-besaran kepada jaringan JI di wilayah Lampung pada November 2020.

JI merupakan organisasi militan teroris yang berada di kawasan Asia Tenggara. Kelompok ini merupakan dalang dari peristiwa Bom Bali 1 dan 2, serta sejumlah aksi teror lain dalam dua dekade terakhir.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Mempersoalkan Selamat Natal : Bukti Belum Tuntasnya Persaudaraan Kebangsaan

    Previous article

    Anggota JAD Di Tangkap Di Kalsel, Ternyata Pesilat Berprestasi

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Berita