Redaksi- Duta Damai Sumbar, pada tanggal 9 Agustus kemaren duta damai sumatera barat kembali melaksanakan webinar. Berbeda dengan Webinar pertama dengan tema Toleransi kali ini Duta Damai Sumbar mengadakan Webinar dengan tema peran generasi muda dalam perdamaian.
Webinar kali ini mendatangkan narasumber yaitu Angelique Maria Cuaca (Pemuda Lintas Agama Kota Padang), Mayhendra (Pusaka Foundation), Rikki Fernando Sinaga (GAMKI Sumbar) dan Letticia Edlina Gomez (Youth Ambassador for Peace, Malaysia).
Meskipun jumlah peserta yang mendaftar pada kegiatan Webinar ini berkurang dari sebelumnya yaitu sebanyak 89 orang peserta namun ini masih di anggap sukses mengingat jika Webinar yang di adakan oleh komunitas serupa biasanya hanya ada sekitar 50 orangan yang mendaftar apalagi kali ini duta damai Sumbar tidak memberikan kompensasi berupa penggantian pulsa seperti sebelumnya.
Duta damai Sumbar merasa bahagia karena masih banyak masyarakat Indonesia yang peduli akan perdamaian. terbukti yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir lebih dari 2/3 peserta yang mendaftarkan diri mereka.
Kemudian duta damai Sumbar juga melaporkan bahwa peserta yang mendaftarkan diri 2/3 nya merupakan masyarakat yang berdomisili di luar sumatera barat.
Duta damai sumatera barat mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kegiatan ini mulai dari panitia, narasumber, peserta atau masyarakat yang ikut menyebarkan luaskan poster kegiatan Webinar Duta Damai Sumbar Bicara series ke – 2 ini.
Duta damai sumatera Barat juga memohon maaf pada narasumber maupun paserta jika masih ada kekurangan dari acara “Webinar kita” kali ini. Kenapa Webinar kita? Karena Webinar ini tidak akan sukses jika kita tidak saling bekerjasama di posisi kita masing-masing. Kemudian sebagai penutup duta damai Sumbar mengajak semua pihak yang peduli akan isu perpecahan, isu intoleransi maupun isu radikalisme untuk berkolaborasi.
Duta damai Sumbar berharap dapat melaksanakan webinar yang ke 3 nantinya dapat mengundang kementerian atau dinas yang terkait dengan tiga isu tersebut. Karena ada kesan di pemerintahan lembaga-lembaganya tidak pernah mau atau jarang merangkul komunitas dalam kegiatan yang berbau nasionalisme dan alhasil kegiatan mereka tidak menampakkan output yang jelas walaupun kegiatan nya sangat bagus.
Comments