Jakarta – Upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang telah diamanatkan oleh negara melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), yang di sah-kan oleh Presiden Joko Widodo, pada 6 Januari 2021.

Sebagai langkah strategis yang komprehensif, BNPT menggandeng Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk mengimplementasikan rencana aksi yang terkandung di RANP PE. Wahid Foundation menjadi salah satu OMS yang mendukung penuh Perpres 7 Tahun 2021 ini. Melalui Kedeputian Kerja Sama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto selaku Deputi Kerja Sama Internasional BNPT membahas rancangan strategi implementasi RAN PE bersama Wahid Foundation yang digelar secara virtual pada Kamis (5/8) Siang, di Jakarta. Diskusi siang ini fokus pada rencana aksi RAN PE yang dijalankan oleh kepada daerah di Indonesia.

“BNPT telah bersurat kepada Mendagri dan para Kepala Daerah agar daerah dapat segera mengimplementasikan RAN PE.  Bagaimana caranya masih dibahas dengan Ditjen Polpum. Intinya, dari daerah muaranya adalah Kesbangpol,” ucap Andhika.                                                                                                                                                                                 

Pertemuan antara Wahid Foundation dan BNPT ini adalah bentuk dari terbukanya ruang kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam peningkatan daya cegah dan daya tangkal masyarakat terhadap kejahatan terorisme. Dalam pertemuan tersebut Andhika juga mengungkapkan agar segera mengadakan pertemuan dengan seluruh Kesbangpol Propinsi dan merasa perlu adanya regulasi yang mendukung dalam hal pendanaan melalui Bapedda. 

“Dalam konteks di lapangan, wawasan masyarakat melalui dukungan Wahid Foundation. Karena sebenarnya selama ini BNPT sangat tertolong dalam menyuarakan pencegahan paham radikal” tutur Andhika.

Mengamini hal tersebut, Visna Vuloki selaku Direktur Pengembangan Program Wahid Foundation menyatakan kesiapan Wahid Foundation dukung RAN PE BNPT dengan program yang telah mereka mikili di setiap daerah di Indonesia guna memaksimalkan hasil yang tepat sasaran.

“Beberapa inisiatif kami di lapangan siap untuk disinergikan dan diintegrasikan RAN PE di daerah, salah satunya melalui kegiatan Desa Damai”, ujar Visna.

Pada kesempatan tersebut, Wahid Foundation juga  mempresentasikan sejumlah program prioritas yang bersinggungan dengan kinerja BNPT dalam hal ini implementasi RAN PE. Diantaranya, Advokasi RAN PE, Program Desa dan Sekolah Damai, dan Keterlibatan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme. Wahid Foundation dan BNPT berharap peningkatan kerja sama tersebut dapat lebih dimaksimalkan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto, dan Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Muhammad Zaim Nasution, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Direktur Pengembangan Program Wahid Foundation Visna Vuloki, Konsultan PCVE Ira Novita.

dutadamaisumbar

PASTIKAN PON XX PAPUA BERLANGSUNG KONDUSIF, KEPALA BNPT TINJAU LANGSUNG LOKASI PERLOMBAAN

Previous article

Ancaman Seksisme Dalam Sepakbola Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita