Menjelang Pemilu selalu saja ada delkarasi dari kelompok simpatisan bahkan tidak terkecuali kelompok pemuka agama, dan pada kesempatan kali ini penulis memperoleh pesan berantai dari WA yang isinya begitu luar biasa, mengingatkan tugas utama dari ulama.
Pesan tersebut berituliskan demikian
“Se-sumbar Yang Sesumbar”
Tuan-tuan mengaku ulama, tak kami permasalahkan.
Tuan-tuan memilih menurut selera, itu hak tuan-tuan, paling akan ada yangc”manyapo” dan mengingatkan akan tanggung jawab di dunia sampai ke akhirat.
Tuan-tuan berdiri di panggung dikelilingi sorak sorai tepukan tuan-tuan dari tuan-tuan, biarlah karena mungkin itu hobby tuan-tuan.
TAPI
Tuan-tuan menyebut Ulama se-Sumbar atau bahkan pernah pula dahulunya ada yang mengaku se-Minangkabau, itu hanyalah sesumbar tuan-tuan.
Saya GUSRIZAL GAZAHAR DT. PALIMO BASA tak terlibat dalam barisan sesumbar tuan-tuan itu !!!
Karena bagi saya, marwah ulama berpantang untuk disuruh-suruh bicara dukung mendukung oleh tuan-tuan yang sedang mabuk mencari kekuasaan itu.
Kedudukan ulama itu adalah sebagai tempat bertanya tentang petunjuk syari’at dalam menyandang dan menyandangkan amanah !!!
Khitam;
Peristiwa ini semakin membuka mata bathin kita tentang kebenaran sabda Rasulullah saw berikut ini;
أَبُو مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِي فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ “.(رواه البخاري)
“Abu Mas’ud ra berkata, Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya yang masih dijumpai oleh orang-orang dari perkataan kenabian terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu’.” (HR. Bukhari)
Sampai di sini, semoga umat Islam bisa paham dalam menjalankan “tampian akal” agar tersisih atah dari beras.
(Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa
Makkah al-Mukarramah 21 Rajab 1445 H / 2 Februari 2024 M)
Comments