Onriza Putra – Duta Damai Sumatera Barat
Hampir tiap hari, tidak kurang dari puluhan website dan ratusan akun merepost tulisan-tulisan Dahlan Iskan, pun hari ini. Kebetulan postingan hari ini membahas Sumatera Barat, khususnya perkembangan Covid-19.
Adalah Andani Eka Putra, dosen sekaligus Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, yang dengan berani mengusulkan ide yang mungkin dapat menjadi arah positif perkembangan Covid-19 di ranah minang ini. Menurut Abah Dahlan dalam tulisan ” Tirani Minoritas”, sang dosen telah melakukan pool test di lima kabupaten di Sumatera Barat, sekaligus menjadi provinsi pertama yang melakukan pool test Covid-19.
Konsepnya, pool test dilakukan dengan melakulan tes terhadap penduduk yang potensial tertular di daerah yang belum ditemukan kasus positif (Solok Selatan, Lima Puluh Kota, Sijunjung, Sawahlunto dan Kota Solok).
Lebih jauh, satu pool terdiri dari 60 sampai 100 orang, mukus (cairan dari pangkal hidung/dekat tenggorokan) masing-masing akan dimasukan ke dalam tabung terpisah yang sudah ada cairan kimianya. Dari 60 atau 100 orang tersebut akan dipisah dan dibentuk sub kelompok. Tiap-tiap sub kelompok terdiri dari 5 tabung. Cairan yang tercampur di dalam 5 tabung tadi dikurangi masing-masing 20uml dan semuanya dijadikan satu tabung. Yang dites di laboratorium adalah mukus yang satu tabung terakhir saja. Kalau negatif, berarti yang 60 atau 100 orang itu negatif. Kalau hasilnya positif, barulah dilakukan pemeriksaan terhadap tiap-tiap tabung untuk mengetahui siapa dan dari sub kelompok yang mana. (Update per 16.41 WIB, lima daerah diatas dinyatakan negatif dan aman).
Dengan cara ini, jumlah orang yang akan dites tidak banyak dan menekan biaya yang sangat besar. Menurut Andani, doktrin yang benar dalam menghadapi pandemi adalah memnfokuskan semua usaha untuk memutus rantai penyebaran, bukan menangani yang sudah positif.
Cara ini disinyalir dapat membatalkan status PSBB suatu daerah. Daerah yang hasil pool test nya negatif, dapat hidup normal dan bisa melakukan aktifitas ibadah dan sekolah. Dengan catatan, tidak ada masyarakat yang boleh keluar ataupun masuk ke daerah tersebut.
Per hari ini, kasus Covid-19 di Sumatera Barat cukup banyak dan peringkat satu di pulau sumatera. Pada tanggal 18 April 2020, Gubernur menandatangani Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 20 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) di Provinsi Sumatera Barat. Pergub ini memuat 27 pasal terkait pelaksanaan PSBB di sekolah dan/atau institusi pendidikan, aktifitas bekerja ditempat bekerja, kegiatan keagamaan di tempat ibadah, kegiatan ditempat umum atau fasilitas umum, kegiatan sosial budaya, penggunaan moda transportasi untuk pergerakan orang dan barang, kegiatan yang masih tetap dilaksanakan serta hak dan kewajiban masyarakat. Hari ini adalah hari ke-13 pemberlakukan PSBB di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Kita berharap kabar positif ini menjadi secercah harapan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, tidak hanya di Sumatera Barat tetapi juga di seluruh Indonesia dan dunia global. Pendeteksian dini ini bisa menjadi solusi efisien dalam memetakan penanganan Covid-19.
Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatera Barat menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dengan rajin cuci tangan, berolahraga, makan makanan yang sehat dan istirahat yang cukup. Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan jika mengalami gejala-gejala Covid-19. Positif Covid-19 bukan aib, jangan malu/takut melapor ke petugas kesehatan. Selain itu selalu berpedoman pada informasi resmi dan valid, baik dari pemerintah, petugas kesehatan mapun tokoh masyarakat/adat/agama. Stop sebar hoax.
Onriza Putra – Tim Blogger Duta Damai Dunia Maya Regional Sumatera Barat
Comments