By 
“Dari sudut pandang ekonomi, mencoba berkembang tanpa memberdayakan seluruh potensi perempuan adalah seperti berjuang dengan satu tangan terikat di belakang. Keseteraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan salah satu kunci untuk menggerakkan mesin pertumbuhan dan ketahanan ekonomi.” (datanesia, 22/10/24)
Peran perempuan di dunia profesional masih mengalami pasang surut. Kesetaraan gender antara laki-laki dengan perempuan masih terus diteriakkan agar perempuan juga memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti laki-laki.
Menurut survei BPS, Indeks Pembangunan Gender di Indonesia masih belum setara. Walau terus bergerak naik kearah positif. Nilai indeksnya masih di bawah angka 100 yang menandakan capaian perempuan masih di bawah laki-laki. Misalnya pada tahun 2021, skor indeks perempuan mencapai 91,3 yang kian dekat dengan100 yang berarti setara dengan capaian laki-laki.
Berdasarkan data oleh Datanesia (24/10) pada tahun 2021 terdapat 3 provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Barat, Gorontalo, dan Sumatera Selatan menjadi tiga provinsi dengan rata-rata persentase perempuan yang bekerja profesional tertinggi di Indonesia. Namun, Provinsi Papua, Kalimantan Utara dan Papua Barat tercatat sebagai sebagai tiga provinsi dengan rata-rata persentase perempuan yang bekerja profesional terendah di Indonesia.
Apresiasi yang sangat besar untuk seluruh perempuan Sumatera Barat dan perempuan di Indonesia. Hal ini menunjukkan kesenjangan kesetaraan gender di Indonesia terus mengecil yang artinya Indeks Pembangunan Gender di Indonesia terus mengalami peningkatan yang sangat baik. Pencapaian yang luarbiasa ini harus dijadikan sebagai motivasi dan semakin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa, bukan hanya laki-laki saja.
Tetap lakukan kampanye-kampanye dan aksi yang tertib dan hormat untuk menunjukkan perempuan yang berkualitas dan profesional.
Sumber: datanesia
Comments