Debat Calon Presiden (Capres) 2024 di Indonesia akan segera memasuki babak akhir pada awal Februari 2024 nanti. Segala persiapan telah dilakukan oleh ketiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden (cawapres). Debat ini diharapkan mampu meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihan mereka di pemilihan umum 14 Februari mendatang.

Tak hanya Indonesia, Amerika Serikat pun juga menggunakan sistem pemerintahan republik dengan asas demokrasi. Hal tersebut membuat masyarakat Amerika juga sangat menantikan momen debat capres dan cawapres mereka. Namun, terdapat perbedaan dalam debat capres di kedua negara ini. Seperti 5 hal berikut ini:

1. Pertama Kali Disiarkan di Tahun yang Berbeda

Debat capres dan cawapres di Amerika Serikat pertama kali ditayangkan di televisi pada tahun 1960. Sementara itu, debat capres dan cawapres di Indonesia baru ditayangkan pertama kali di televisi pada tahun 2004.

2. Lembaga Penyelenggara Debat

Di Indonesia, lembaga penyelenggara debat sama dengan lembaga yang mengatur jalannya pemilihan presiden dan wakil presiden, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara di Amerika Serikat, lembaga yang mengurusi debat capres dan cawapres terpisah dengan penyelenggara pemilihan umum, yaitu Commission On Presidental Debates.

3. Lokasi Debat

Di Indonesia, lokasi debat calon presiden dan wakil presiden berlangsung di luar lingkungan lembaga pendidikan. Sementara di Amerika Serikat, debat capres-cawapres kerap dilakukan di dalam kampus.

4. Cara dan Topik Debat

Saat masih menjadi rektor Universitas Paramadina, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pernah mengatakan bahwa debat capres dan cawapres di Amerika Serikat dilakukan secara elegan. Pasangan calon (paslon) di Amerika Serikat tidak menggunakan debat sebagai ajang menyerang lawan secara pribadi.

Anies pun membandingkan debat capres di Amerika Serikat dengan di Indonesia tahun 2009. Menurutnya, para paslon saat itu sibuk debat kusir dan tidak fokus pada masalah. Selain perbedaan pada paslon, pendukung di Amerika Serikat juga dikatakannya lebih pasif dan menyimak paparan paslon. Sementara itu, pendukung paslon di Indonesia cenderung riuh dan mengganggu.

Namun pada tahun 2024 ini perbedaan dapat dilihat dari cara berdebat.

Di Indonesia, debat capres-cawapres cenderung monoton dan kurang interaktif, karena adanya pembatasan waktu dan format yang kaku.

Para kandidat hanya memaparkan visi, misi, dan programnya, tanpa banyak menyerang atau membantah lawannya.

Debat juga jarang melibatkan pertanyaan dari penonton atau publik. Di Amerika Serikat, debat capres-cawapres lebih dinamis dan sengit, karena adanya keleluasaan waktu dan format yang fleksibel.

Para kandidat saling menyerang, membantah, dan menantang lawannya, dengan menggunakan data, fakta, dan argumen yang kuat.

Debat juga sering melibatkan pertanyaan dari penonton atau publik, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Debat capres-cawapres di Indonesia dan Amerika Serikat memiliki perbedaan yang mencerminkan karakteristik dan budaya politik masing-masing negara.

Debat capres-cawapres di Indonesia lebih mengedepankan kesopanan, kerukunan, dan konsensus, sementara debat capres-cawapres di Amerika Serikat lebih mengedepankan kebebasan, kompetisi, dan konfrontasi.

Namun, di balik perbedaan tersebut, tujuan utama dari debat capres-cawapres adalah untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, agar dapat memilih pemimpin yang terbaik bagi negaranya.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Pesta Demokrasi Indonesia

    Previous article

    Nyanyian Hati Putri Dayak

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi