Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya yang luar biasa. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, kita bisa menemukan berbagai etnis dan keyakinan yang hidup berdampingan. Inilah yang membuat Indonesia unik dan kaya akan keanekaragaman. Namun, keberagaman ini juga menuntut kita untuk terus mengukuhkan semangat nasionalisme dan toleransi antar umat beragama sebagai pilar kekuatan bangsa. Mengapa hal ini penting? Mari kita telusuri lebih dalam.
Indonesia adalah negara dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Negara ini memiliki enam agama resmi: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain itu, terdapat juga kepercayaan-kepercayaan lokal yang masih dipraktikkan oleh masyarakat adat di berbagai daerah. Keberagaman ini memberikan warna yang indah dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Namun, sejarah mencatat bahwa keberagaman ini juga pernah menjadi sumber konflik. Beberapa konflik horizontal berbasis agama dan etnis pernah terjadi, seperti kerusuhan di Ambon dan Poso pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Konflik-konflik ini menunjukkan bahwa keberagaman yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengapa nasionalisme dan toleransi begitu penting dalam konteks Indonesia? Nasionalisme adalah semangat yang mengikat seluruh warga negara dalam satu kesatuan, terlepas dari perbedaan suku, agama, atau golongan. Dengan nasionalisme yang kuat, setiap individu akan merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.Di sisi lain, toleransi antar umat beragama adalah kunci untuk menciptakan harmoni dalam masyarakat yang majemuk. Toleransi berarti menghargai dan menerima perbedaan, serta hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda. Dalam konteks Indonesia, toleransi bukan hanya sekadar sikap pasif untuk tidak mengganggu pihak lain, tetapi juga aktif berusaha memahami dan menghargai perbedaan yang ada.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengukuhkan nasionalisme dan toleransi antar umat beragama. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pendidikan. Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai persatuan dan toleransi. Selain itu, kegiatan-kegiatan lintas agama seperti dialog antar agama, kerjasama dalam kegiatan sosial, dan perayaan hari besar keagamaan bersama-sama juga digalakkan.
Meski berbagai upaya telah dilakukan, tantangan masih tetap ada. Radikalisme dan intoleransi masih menjadi ancaman nyata. Penyebaran ideologi ekstremis melalui media sosial dan platform online lainnya terus berusaha merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, dan masyarakat umum untuk terus menguatkan semangat nasionalisme dan toleransi. Harapan kita adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, yang tidak hanya memahami tetapi juga mengamalkan semangat persatuan dalam keberagaman. Kita berharap bahwa Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan, bukan kelemahan.
Mengukuhkan semangat nasionalisme dan toleransi antar umat beragama adalah suatu keharusan bagi Indonesia. Tanpa kedua pilar ini, keberagaman yang kita miliki bisa berubah menjadi sumber konflik. Namun dengan nasionalisme yang kuat dan toleransi yang tulus, keberagaman ini justru bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa bagi bangsa kita. Mari kita jaga dan pelihara persatuan dan kesatuan bangsa, karena itulah kunci untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Penulis : Silvia Yunidar (Peserta Regenerasi Duta Damai BNPT Regional Sumatera Barat)
Comments