Bukittinggi-Redaksi Duta Damai Sumbar, Dalam sesi paparan dari direktur pencegahan BNPT Kombes Achmad Nurwakhid yang dilaksanakan dalam kegiatan regenerasi duta damai Sumbar banyak disinggung masalah yang berkaitan dengan agama dan terorisme.
Munculnya paradigma dalam masyarakat yang mengatakan Islam sebagai agama yang radikal dan identik dengan kekerasan dan aksi terorisme sangat disayangkan oleh Achmad. Aksi teror memang terjadi namun bukan karena agama tertentu munculnya aksi tersebut. Banyak teroris yang tertangkap dan sering memakai nama Islam sebagai membenarkan aksi mereka seharusnya memacu umat Islam menampilkan Islam itu jadi lebih baik lagi.
Kombes Achmad Nurwahid mengingatkan kepada peserta pelatihan Duta damai Sumbar untuk terus berkarya positif di bidang perdamaian. Ciptakanlah narasi positif media yang ada dan teruslah berkarya.
Banyak hal sebagai pemicu orang melakukan aksi teror, agama hanya dijadikan triger oleh kelompok radikal untuk merekrut anggotanya namun bukan agama yang seharusnya disalahkan ketika terjadi aksi teror tersebut.
Kombes Achmad Nurwahid menjelaskan ada ciri-ciri tertentu orang yang mudah terinfeksi radikalisme salah satunya adalah kelompok yang suka menbid’ah kebudayaan tertentu ditengah masyarakat atau kelompok yang sering menganggap tidak ada hal yang lebih penting dari nama agama tertentu.
Comments