Indonesia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Bangsa ini kaya akan suku, etnis, budaya, agama dan kepercayaan, serta masih banyak lagi. Namun seringkali terjadi permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat dengan mengatasnamakan perbedaan. Seolah-olah perbedaan inilah yang mejadi akar terjadinya masalah.

Menjalani perbedaan di Indonesia itu sama seperti jalan ninja hatori, naik gunung dan lewati lembah. Banyak rintangan dan tantangan untuk menghadapi perbedaan di negeri ini. Masih ada tembok/sekat yang memaksa kita untuk hidup saling berprasangka, alergi, curiga dan benci pada perbedaan.

Terkadang beberapa simbol, artribut dan tutup kepala menjadi tanda seseorang berbeda. Padahal jika dipikirkan lagi, hal  tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dipandang begitu saja, tidak ada korelasinya. Jika tim bubur diaduk dan tidak diaduk bisa makan di meja yang sama, lantas mengapa orang yang memakai tutup kepala dengan yang tidak menggunakan tutup kepala tidak bisa berada diruang yang sama?

Berbicara tentang toleransi memang tidak akan pernah ada habisnya. Di negara yang kaya akan kemajemukan ini rasa toleransi, hati yang lebar dan pikiran yang luas merupakan point yang sangat penting ditanamkan dalam diri serta dengan mengaplikasinya di kehidupan sehari-hari.

Perjumpaan merupakan kuncinya, mengapa? Karena dengan adanya perjumpan kita bisa saling mengenal dan saling memahami sehingga tembok prasangka buruk bisa hancur. Jika kita tidak mengalami perjumpaan, tentu saja kita masih bisa berprasangka dan berpikir bahwa orang yang berbeda dengan kita adalah jahat dan tidak baik.

Selain itu, berkomunikasi juga merupakan kunci lainnya untuk memahami manusia yang berbeda. Dengan berkomunikasi akan ada rasa saling paham, dengan saling paham makan akan ada rasa hormat dan cinta terhadap sesama manusia tanpa peduli lagi dengan perbedaan sebesar apapun.

Keberagaman itu akan indah jika kita rayakan dengan saling menghargai sehingga akan timbul yang namanya rasa nyaman, aman, damai dan tentram. Kita bisa tetap bersama-sama, walau kita berbeda-beda. Bukan hal yang salah untuk kita berteman dan bergaul dengan orang yang berbeda dengan kita, justru dengan membeda-bedakan teman itulah hal yang salah.

Yuk, kita terus pelihara rasa tolerasi dan cinta tanah air untuk NKRI yang bersatu dan tetap utuh. Bhinneka Tunggal Ika.

Serba-Serbi Upacara Kemerdekaan RI ke-78 di Istana Merdeka

Previous article

Spoiler Jujutsu no Kaizen Season 2

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi