Halal bihalal merupakan kata yang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia, kegiatan halal bihalal lazimnya dilakukan setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha yang merupakan hari besar Umat Islam.

Ternyata Umat Buddha juga memiliki tradisi halal bihalal yang biasa disebut Dharmasanti yang biasanya dilakukan sebelum atau sesudah Hari Raya Tri Suci Waisak. Hari ini dihalaman Vihara Metta Jaya, Dusun I Desa Malang Sari, Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan dilaksanakan Dharmasanti Waisak 2567 Tahun Buddha dengan mengambil Tema “Harmonis Masyarakat Damai Negaranya”.

Dharmasanti ini merupakan kegiatan berkumpul bersama setelah Pandemi Covid-19 yang dihadiri umat Buddha dari delapan vihara di Kecamatan Tanjung Sari dan Tanjung Bintang, serta mengundang pejabat publik seperti Bapak Camat, Bapak Lurah, Kepala Dusun, serta Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, maupun Tokoh Agama.

Pada kesempatan kali ini Bapak M. Dicky Cherlanda, SIP.MIP selaku camat Tanjung Sari berhalangan hadir, dan diwakili oleh Bapak Subhan A. Latif, MA selaku PJ Kades Malang Sari, dalam sambutannya Bapak Subhan menyampaikan permohonan maaf dari bapak camat yang berhalangan hadir dan memberi apresiasi yang tinggi kepada umat beragama khususnya umat Buddha di desa Malang Sari yang telah berpartisipasi dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Saya mewakili bapak camat Tanjung Sari menyampaikan permohonan maaf beliau karena berhalangan hadir di tengah bapak dan ibu semua, saya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada umat beragama di Desa Malang Sari yang terus menjaga kerukunan antar umat beragama terbukti pada kegiatan Dharmasanti ini selain dihadiri oleh Umat Buddha juga dihadiri oleh Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama Islam dan Kristen. Saya juga mendengar kegiatan ini terselenggara dengan dana swadaya umat Buddha, kedepannya silakan ajukan proposal dan berikan pada pemerintah desa agar bisa dianggarkan dari dana desa meskipun besarnya tidak seberapa, karena memang dana desa di fokuskan untuk pembangunan desa”

PJ Kades Malang Sari juga berharap agar kerukunan umat beragama yang telah tercipta di Desa Malang Sari dapat terus di jaga.

“Saya berharap umat beragama khususnya di Desa Malang Sari umumnya di Kecamatan Tanjung Sari dapat hidup damai, tertib, beribadah sesuai agama masing-masing sehingga kerukunan antar umat beragama yang telah tercipta bisa dijaga dan terus ditingkatkan lagi sebagai mana tema hari ini yaitu Harmonis Masyarakat Damai Negaranya bisa tercipta dan masyarakat Desa Malang Sari khusus ikut berpartisipasi dalam menciptakan Negara yang Damai”

Dan memang dari pantauan penulis, kegiatan Dharmasanti Waisak dihadiri oleh beragam suku dan agama yang ada di Desa Malang Sari. Semoga kerukunan, kedamaian, kebersamaan, serta toleransi di desa ini dapat menjadi contoh bagi desa lain di kecamatan Tanjung Sari, bahkan tingkat kabupaten, provinsi, sehingga NKRI Damai dan Harmonis.

Suyadi

Poin Juventus Dikurangi 10 Poin, Sekarang Peringkat 7

Previous article

Pena, Kertas, dan Isi Hati

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita