gambar diambil dari web : pikiran-rakyat.com

Redaksi DD Sumbar,- Divisi Humas Mabes Polri beserta Ditjen Kesbangpol merilis bahwasannya ada sekitar 13.000 kotak amal yang tersebar di seluruh Indonesia diduga merupakan bagian dari penggalangan dana untuk jaringan kelompok radikal dan terorisme di Indonesia. 4000 dari kotak amal tersebut tersebar di Lampung.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono pada Senin (30/11).

Menanggapi hal itu, ketua Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI Lampung) Gus Dimyathi turut memberikan komentar. Menurutnya kotak amal tersebut tersebar di sejumlah mini market, rumah makan, toko kelontong dan bukan di Masjid.

Biasanya kotak amal ini ditemukan di rumah makan, minimarket, toko kelontong, sampai di pom bensin,” kata Dimyathi dikutip Kompas.com

Gus Dimyati menilai, sejumlah ciri kotak amal yang mencurigakan itu berupa sumbangan dengan kamuflase pendaan untuk yatim piatu, bencana alam serta pembangunan Masjid.

Selain itu Dimyati juga menambahkan jika kotak amal itu menyebutkan untuk sumbangan pondok pesantren harus dicek dulu Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP) dan untuk anak yatim harus dilihat apakah ada nomor Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LSKA) untuk dijamin keasliannya agar dana tidak disalah gunakan.

“Setiap ponpes itu harus teregistrasi NSPP-nya, jadi agak sulit jika memalsukan NSPP, dan yang sumbangan anak yatim piatu itu biasanya ada nomor LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak), ini terdaftar di Dinas Sosial. Jadi kalau tidak ada LKSA-nya, tentu mencurigakan, jangan menyumbang,” kata Dimyathi saat ditemui tim Kompas.com

Saat ini aparat Kepolisian dari Polda Lampung tengah mendalami kasus ini. Untuk melancarkan proses penyidikan, aparat berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait baik itu pemerintah provinsi dan perangkat desa.

Direktur Intelkam Polda Lampung, Kombes Amran Ampulembang mengimbau agar masyarakat untuk sementara memberikan sumbangan ke instansi terkait atau lembaga yang bisa di pertanggung jawabkan.

Ar Rafi Saputra Irwan
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Anggota Duta Damai Dunia Maya Sumatera Barat

Dakwah, Nusantara dan Bhineka Tunggal Ika

Previous article

Selamat, Pantun Jadi Warisan Budaya oleh UNESCO

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita