Setiap negara, memiliki penulis-penulis terkenal yang mampu menghipnotis dan memanjakan pembaca dengan karya-karya mereka. Tidak salah juga banyak sekali novel terjemahan yang masuk ke Indonesia dan dibeli oleh penikmat tulisan. Tidak hanya novel terjemahan, novel Indonesia pun tidak kalah seru untuk dinikmati.
Berbicara mengenai penulis, di Indonesia sangat banyak penulis yang terkenal dengan tulisan-tulisan mereka, baik sebelum kemerdekaan, sesudah kemerdekaan, maupun zaman sekarang. Tulisan-tulisan yang disajikan pun beragam, mulai dari kritik terhadap pemerintah, sindiran kepada pemerindah, fiksi, nonfiksi, dan satir.
Tulisan-tulisan yang dibuat tentu disesuaikan dengan minat pasar dan situasi, apalagi pada zaman dulu suara-suara masyarakat dibungkam. Maka dari itu, salah satu alternatif lain untuk menunjukkan semangat juang, penulis akan melakukan perlawanan dari tulisan yang mereka buat.
Nah, apakah kamu penasaran mengenai penulis Indonesia yang terkenal dengan karyanya? Ayo, simak penjelasan singkat di bawah ini. (Penjelasan akan dimulai dari huruf A).
- AA Bunga merupakan penulis drama dan wartawan. Ia lahir pada tanggal 17 Juni 1938. Banyak karya yang telah ditulis oleh penulis asal Medan ini, di antaranya, yaitu Sepanjang Sungai Jordan yang diterbitkan pada tahun 1966 (drama), Tawanan Sinai, dan Mawar (kumpulan sajak yang terbit pada tahun 1983).
- AA Loebis merupakan penulis sajak dan naskah drama. Ia lahir di Sumatra Utara pada 08 Agustus 1930. Karya-karya dari penulis yang terkenal, yaitu Tangan-Tangan Berdarah di Bulan Oktober yang diterbitkan pada tahun 1972, Selamat Pagi (kumpulan sajak) yang diterbitkan pada tahun 1974.
- AA Navis merupakan sastrawan yang dijuluki “Pecemooh nomor wahid” dan “Sastrawan Satiris Ulung”. Nama asli penuli yakni Ali Akbar Navis. Ia lahir pada tanggal 17 November 1924, Kampung Jawa, Padang Panjang, Sumbar. Minat pokok AA Navis dalam menulis tertuju pada masalah-masalah manusia dan kemanusiaan, seperti penderitaan, kegetiran, kebahagiaan, dan harapan. Keindahan karya AA Navis tidak terletak pada gaya bahasa atau hubungan kata-kata dalam kalimat. AA Navis selalu mengutamakan isi dan pemaknaan hingga keindahan karya-karyanya hanya dapat dinikmati melalui ritme pergumulan batin, gelombang pikiran, dan perasaan yang terus mengalir dalam tema-tema dan jiwa-jiwa tokoh-tokoh yang dihadirkannya. Salah satu karya AA Navis yang terkenal yaitu Robohnya Surau Kami dan Kemarau. Ia juga banyak mendapatkan penghargaan.
- AA Panji Tisna dengan nama asli I Gusti Nyoman Panji Tisna, lahir di Singaraja, Bali, 8 Februari 1908, dan meninggal pada tahun 1976 di Singaraja. Ia menulis novel dan drama. Salah satu karya novelnya, Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935), Sukreni Gadis Bali (1936). Novel tersebut pernah dibuatkan film oleh H. Maman Firmansyah dan Tatang Supriadi (1992).
- A. Adjib Hamzah seorang penulis yang dilahirkan di Celep, Yogyakarta, tanggal 9 April 1938. Ia merupakan salah seorang penandatangan “Manifes Kebudayaan” dan pembantu Sekretariat Muhammadiyah Cabang Yogya (1957). Karyanya yang terbanyak berupa novel, yaitu Perasaan di Bawah Permukaan, Sebelum Daun-Daun pada Gugur, kemengangan, Batas Kesabaran, dan Sikap.
Nah, bagaimana? Apakah kamu kenal dengan kelima penulis tersebut atau hanya satu saja?
So, sampai jumpa di postingan lainnya.
Sumber referensi: Ensiklopedia Sastra Indonesia.
Comments