Jerit itu masih membekas
Tangisan itu masih terdengar
Rintihan meminta tolong masih menggema
Sakit itu masih terasa
Lima belas tahun sudah berlalu
Peristiwa yang tidak ingin lagi diingat
Kematian dan penderitaan tergambar jelas
Keputusasaan terekam nyata dalam ingatan
Tuhan, bagaimana cara menyembuhkan luka?
Luka tidak lagi ada, tetapi masih terasa nyata
Ia menyayat hati dan logika
Membunuh jiwa-jiwa dengan gagah
Hancurnya kota masih bisa dibangun megah
Bagaimana dengan jiwa yang hancur, Tuhan?
Pulih tampaknya tidak bisa, sembuh terlalu mustahil
Peristiwa mencekam itu masih bersemayam di relung terdalam
Tuhan, teguran-Mu sungguh membuka mata hati
Bahwa tidak ada kuasa selain kuasa-Mu
Bukan bermaksud menentang takdir
Jika boleh meminta, jangan lagi ada teguran yang membunuh logika
Tuhan, maafkan semua hamba-Mu
Maaf masih belum bisa menjadi yang terbaik
Kendati demikian, ampuni hamba-hamba-Mu
Agar pilu yang telah berlalu, tidak lagi bangkit dan menjadi benalu
Indonesia, 29 September 2024
Comments