Menindak lanjuti kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sebelumnnya. Tim pengabdian Universitas Andalas kembali melakukan kegiatan di Kelompok Tani Tunas Harapan Limau Manis Kecamatan Pauh Kota Padang. Kegiatan tersebut berupa pendampingan pemangkasan tanaman manggis yang merupakan salah satu bentuk kegiatan yang paling penting dalam meningkatkan produksi tanaman manggis. Pemangkasan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan kualitas buah, mencegah/meminimalkan infestasi serangga dan penyakit, memudahkan dalam pengendalian OPT, membentuk keindahan tajuk dan memudahkan pemanenan. Bagian yang dialkukan pemangkasan yaitu memangkas tunas air, cabang/ranting yang mati, tumpang tindih, cabang/ranting mengarah ke dalam tajuk, membuang cabang yang terinfeksi penyakit.

Pada kegiatan yang dilakukan, dosen Unand mendemonstrasikan cara pemangkasa. Tanaman manggis yang dilakukan pemangkasan diupayakan tanaman yang sudah berumur 5 tahun. Pada kondisi ini tanaman manggis perlu dibuat bentuknya dengan artian agar pertumbuhannya maksimal. Cabang-cabang yang tidak diperlukan atau mengarah kedalam pohon perlu dibuang. Setelah itu dilakukan praktek langsung oleh apara kelompok tani menggunakan gunting pangkas, gergaji pangkas atau untuk memotong dahan yang terlalu besar menggunakan Chainsaw.

Kegiatan ini disambut antusias oleh anggota kelompok tani, selama ini tanaman manggis tidak pernah dilakukan perawatan. Tanaman manggis setelah ditanam dibiarkan tumbuh begitu saja samapi tanaman tersebut berbuah. Petani hanya melakukan pembersihan disekitar tanaman saja dan itupun hanya untuk memudahkan melakukan kegiatan panen. Salah seorang anggota kelompok tani menuturkan, bahkan karena saling dekatnya jarak tanam dan rimbunnya tanaman manggis, terkadang kita hanya butuh naik pada satu pohon saja untuk memanen buah manggis, kemudian dengan mudah bisa berpindah ke pohon yang lainnya. akibat jarak tanamn yang terlaku dekat tanaman manggil diawal mulai berbuah, hasil panen yang didapatkan banyak dan termasuk kategori super namun setelah beberapa kali panen, buah yang dihasilkan mulai berkurang dan ukuran buah relative kecil. Ini kesalahan kita para petani yang hanya mengambil hasil tanpa kita peduli dengan tanaman itu sendiri. tuturnya.

Disatu sisi, selaku Ketua pengabdian, Obel, SP, MP menuturkan bahwa kegiatan ini terlaksana karena diskusi dengan beberapa anggota kelompok tani yang mengingikan solusi terhadap permasalahan manggis yang mereka hadapi. Sangat disayangkan sekali, sebagai salah satu kampung yang berfokus kepada tanaman manggis namun manggisnya tidak dapat dipertahankan produksinya. Untuk itu, dengan adanya dana Hibah dari DRTPM DIKTIRISTEK KEMENDIKBUDRISTEK pada skema Pemberdayan Kemitraan Masyarakat anggaran tahun 2024  dengan no Kontrak Induk 062/E5/PG.02.00/PM.BARU/2024 dan No Kontrak Turunan 12/UN.16.19/PT.01.03/PM.2024, pengabdian ini bisa dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dari kelompok tani Tunas Harapan.

Kegiatan diakhir dengan diskusi dan makan bersama. Anggota kelompok tani berharap pendampingan yang dilakukan oleh Unand terus berlanjut supaya dapat meningkatkan produksi manggis dikampung tematik manggis ini. paling tidak ada plot percontohan untuk beberapa tanaman manggis yang diberikan perlakukan. Karena selama ini, sifatnya petani adalah sangat mudah mencontoh pada sesuatu yang sudah ada dan terbukti. Dengan begitu masyarakat biasanya akan terbiasa dan melakukan sendiri untuk tanamannya.

Obel, S.P., M.P ( Dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian Unand)

Warisan Budaya Silek ( Silat) Minangkabau

Previous article

Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM): Pelatihan Penanganan Penyakit Busuk Buah Kakao serta Pelatihan Manajemen Pemasaran dan Keuangan dalam Rangka Pemberdayaan Kelompok Tani Kakao di Nagari Solok Bio-Bio, Kecamatan Harau

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita