Terorisme bukan bagian dari ajaran Islam, dan tindakan kekerasan atas nama agama bertentangan dengan nilai-nilai dasar Islam. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang mengapa terorisme tidak sesuai dengan Islam:
1. Islam Menjunjung Tinggi Perdamaian
- Makna Islam: Kata “Islam” berasal dari akar kata salam, yang berarti kedamaian. Sebagai agama, Islam bertujuan membawa kedamaian antara manusia dan Allah, serta antara manusia dengan sesama.
- Larangan Kekerasan Tanpa Alasan: Al-Qur’an secara tegas melarang pembunuhan tanpa alasan yang sah.“Barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia…” (QS. Al-Maidah: 32)
2. Jihad Bukan Terorisme
- Makna Jihad yang Sebenarnya: Jihad dalam Islam berarti “berjuang” atau “berusaha”, terutama dalam memperbaiki diri, menegakkan kebenaran, dan mendekatkan diri kepada Allah. Jihad tidak berarti kekerasan tanpa batas.
- Aturan Perang dalam Islam: Jika perang tidak dapat dihindari, Islam menetapkan aturan yang sangat ketat:
- Dilarang membunuh wanita, anak-anak, orang tua, atau non-kombatan.
- Dilarang menghancurkan tempat ibadah, hewan, atau lingkungan.
- Perang hanya boleh dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri.
3. Nabi Muhammad ﷺ Menentang Kekerasan
- Teladan Nabi: Nabi Muhammad ﷺ selalu mengutamakan dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik. Salah satu contohnya adalah Perjanjian Hudaibiyah, yang menunjukkan komitmen Nabi terhadap perdamaian meskipun harus menerima syarat yang tampak tidak menguntungkan.
- Larangan Terhadap Kekerasan: Nabi juga bersabda:“Seorang Muslim adalah orang yang membuat Muslim lainnya selamat dari kejahatan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Larangan Membuat Kerusakan di Bumi
Islam melarang segala bentuk tindakan yang merusak kehidupan, baik secara fisik maupun sosial:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya…” (QS. Al-A’raf: 56)
Terorisme yang merusak nyawa manusia, properti, dan stabilitas sosial jelas bertentangan dengan perintah ini.
5. Fatwa Ulama Menentang Terorisme
Sebagian besar ulama di seluruh dunia telah mengeluarkan fatwa yang mengecam terorisme:
- Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): Menyatakan bahwa terorisme adalah perbuatan haram dan bertentangan dengan ajaran Islam.
- Ulama Internasional: Tokoh seperti Yusuf Al-Qaradawi dan Al-Azhar juga mengutuk keras tindakan terorisme dan menegaskan bahwa Islam tidak mendukungnya.
6. Terorisme Berasal dari Pemahaman yang Salah
- Distorsi Ajaran Islam: Pelaku terorisme sering kali salah memahami ayat-ayat Al-Qur’an atau Hadis dengan cara yang keluar dari konteksnya.
- Pengaruh Faktor Non-Agama: Banyak tindakan terorisme lebih dipengaruhi oleh faktor politik, sosial, atau ekonomi, bukan ajaran agama.
7. Islam adalah Rahmatan Lil ‘Alamin
Islam mengajarkan bahwa umat Muslim harus menjadi rahmat bagi seluruh alam:
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Terorisme yang menciptakan ketakutan, kebencian, dan kerusakan jelas tidak sejalan dengan misi Islam sebagai rahmat bagi dunia.
Kesimpulan
Terorisme adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan perdamaian, keadilan, dan kasih sayang kepada semua makhluk. Tindakan teroris yang mengatasnamakan Islam hanya mencemarkan agama dan diakibatkan oleh pemahaman yang salah atau manipulasi oleh pihak-pihak tertentu. Umat Muslim harus terus berusaha menyebarkan pesan perdamaian dan menolak segala bentuk kekerasan.
Comments