Siapa yang tidak tahu dengan seni? Tentu semua orang tahu, bukan? Bahkan, anak-anak kecil diajarkan untuk berseni untuk melatih kemampuan mereka. Lantas, apa itu seni dan bagaimana cara mengaplikasikan seni itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari? Apakah seni itu boleh dibuat dengan bebas atau malah dibatasi?
Dalam KKBI, seni memiliki arti yang sangat banyak. Seni merupakan kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa), orang yang berkesanggupan luar biasa. Seni juga bermakna keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya. Ada juga bermakna karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran, dan hal lainnya.
Bagaimana? Cukup beragam, bukan arti dari seni tersebut. Bahkan, seorang penulis bisa dianggap sebagai berseni karena menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (pengetahuan).
Seni sering kali dianggap sebagai salah satu bentuk kebebasan berekspresi, yakni saat pelaku seni dapat menyampaikan ide, perasaan, kritik, atau pandangan mereka melalui medium yang dipilih. Kendati demikian, pemahaman ini tidak sepenuhnya benar, bebas dari batasan.
Kebebasan dalam berseni, merupakan cara dari mengekspresikan diri. Seni memungkinkan individu untuk mengungkapkan apa yang tidak dapat disampaikan dengan kata-kata, seperti emosi, kritik, sosial, atau perspektif pribadi. Dalam kebebasan, seni merupakan kreativitas tanpa batas. Maksudnya, seni mendorong inovasi dan orisinalitas yang sering kali menantang norma, politik, atau tradisi yang ada. Seni juga menjunjung mengenai hak asasi. Kebebasan berekspresi, termasuk bagian dari seni. Hal ini diakui sebagai hak asasi manusia di banyak negara.
Setelah berbicara mengenai kebebasan, tentu dalam seni juga ada batasan yang harus dipahami. Dalam seni, norma sosial dan moral harus diperhatikan. Di beberapa masyarakat, karya seni yang dianggap tidak pantas atau kontroversial dapat dibatasi atau disensor. Batasan ini juga melibatkan hukum, contoh saat seseorang membuat seni yang terkait pornografi, penghinaan, atau ujaran kebencian (tentu hal ini harus dikaji dari berbagai sisi, apalagi karya yang dihasilkan abstrak).
Seni adalah salah satu bentuk kebebasan berekspresi, tetapi kebebasan ini tidak sepenuhnya absolut. Interaksi antara seniman, audiens, dan konteks sosial akan selalu memengaruhi bagaimana kebebasan ini dipahami dan diterima.
Jika seni dibatasi, maka esensi medium untuk eksplorasi dan kritik dapat tereduksi. Sebaliknya, kebebasan tanpa batas juga memicu konflik dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
Comments