Dosen dan Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh melaksanakan Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) kepada Kelompok Tani Kakao di Nagari Solok Bio-Bio, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2024 dan dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir tahun 2024. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) merupakan program Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV), Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dosen Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang melaksanakan program PKM tersebut ialah Fastabiqul Khairad, M.Si, Friskia Hanatul Qolby, M.P., dan Vicka Pramudya Putra, M.S.M. Mahasiwa yang turut serta dalam program ini ialah Rahman Sholeh, Mhd. Hafiz Hidayatullah dan Muhammad Irsyad Syaifulloh Akmal.

Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) diharapkan menjadi solusi bagi Kelompok Tani Kakao di Nagari Solok Bio-Bio yang menghadapi permasalahan penyakit busuk buah kakao. Program ini juga diharapkan dapat menjadikan Kelompok Tani Kakao mendapatakan pengetahuan dan keterampilan mengenai manajemen keuangan dan pemasaran yang berperan penting pada peningkatan pendapatan petani.

Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki prospek masa depan yang baik. Pada tahun 2020, Indonesia memperoleh predikat sebagai produsen Kakao terbesar ketiga di Dunia. Produksi Kakao di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 659,7 ribu ton. Wilayah produksi terbesar kakao meliputi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Lampung, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Kecamatan Harau merupakan salah satu Kecamatan yang menghasilkan produksi Kakao. Namun berdasarkan hasil observasi lapangan, ditemukan permasalahan berkaitan dengan menurunnya produksi Kakao di Nagari Solok Bio-Bio kecamatan Harau. Penurunan Produksi tersebut diantaranya disebabkan oleh penyakit busuk buah pada tanaman kakao.

Buah Kakao yang terkena penyakit busuk buah.

Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dimulai pada bulan Maret 2024 dengan melakukan diskusi dengan praktisi berkaitan dengan penanganan busuk buah tanaman kakao dan sosialisasi kegiatan dengan tema PKM Pelatihan Penanganan Penyakit Busuk Buah Kakao serta pelatihan Manajemen Pemasaran dan Keuangan. Dari hasil sosialisasi tersebut, Kelompok Tani Kakao berminat dan berkomitmen untuk melaksanakan keseluruhan rangkaian program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat karena dinilai dapat bermanfaat dalam mengatasi permasalahan busuk buah dan peningkatan pengelolaan usahatani khususnya yang berhubungan dengan manajemen keuangan dan pemasaran.

Selanjutnya pada bulan Mei 2024 dilaksanakan beberapa kali kegiatan pelatihan penanganan busuk buah kakao dengan judul: Pelatihan Good Agricultural Practices Kakao. Narasumber pada kegiatan ini adalah Bapak Edi Suprianto yang merupakan pakar Kakao. Fokus utama pada pelatihan ini ialah bagaimana petani mengelola kebun mereka. Pada kesempatan ini, anggota kelompok tani kakao diberikan satu set gunting pangkas. Kegiatan ini dihadari oleh seluruh anggota kelompok tani Kakao, Dosen dan Mahasiswa yang terlibat dalam program ini. Manfaat pelatihan ini ialah peserta pelatihan memahami dengan baik cara budidaya kakao yang baik dan benar sehingga meningkatkan produksi kakao.

Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pengendalian Busuk Buah.

Peningkatan pemahaman petani mengenai pemasaran merupakan salah satu tujuan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat ini. Pada bulan Juni 2024, anggota Kelompok Tani Kakao di Nagari Solok Bio-Bio mengikuti pelatihan pemasaran komoditi kakao yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan PKM. Dengan adanya pelatihan pemasaran ini diharapkan anggota kelompok tani dapat meningkatkan pengetahuan untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif serta meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.

Pada bulan Juli 2024, rangkaian program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dilanjutkan dengan pelatihan pengendalian busuk buah. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan penyuluhan pengendalian busuk buah yang disampaikan oleh praktisi yaitu Bapak Edi Suprianto dan dilanjutkan dengan praktik langsung di lahan kakao milik anggota kelompok tani kakao. Kegiatan praktik tersebut berkaitan dengan pemangkasan ranting kakao yang terlalu rimbun, pembuangan bagian tanaman yang sakit.

Masih pada bulan sama, Tim program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) juga melaksanakan kegiatan Pelatihan pengapuran dan pemupukan. Melalui pelatihan ini diharapkan anggota kelompok tani kakao memahami dan mengaplikasikan teknik pengapuran dan pemupukan yang baik. Agar hasil produksi kakao meningkat, Tim Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) memberikan Dolomit dan Pupuk NPK kepada Kelompok Tani Kakao.

Dokumentasi Penyerahan Pupuk dan Dolamit kepada Anggota Kelompok Tania Kakao Nagari Solok Bio-Bio.

Manfaat dan hasil kegiatan rangkaian Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) sudah mulai terlihat dan dirasakan oleh anggota kelompok tani Kakao diantaranya adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai penanganan busuk buah. Tanaman kakao milik anggota kelompok tani telah mengalami perbaikan, hal ini terlihat dari bunga kakao yang telah tumbuh dan adanya tanaman kakao yang terbebas dari penyakit buah. (Friskia Hanatul Qulby-Dosen PPNP)

Gambar buah Kakao anggota Kelompok Tani yang tidak lagi mengalami penyakit busuk buah.

Tim Pengabdian Unand Adakan Pelatihan Pemangkasan Manggis Di Kampung Tematik Manggis Limau Manis Padang

Previous article

Maraknya Kasus KDRT Di Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *