Pribadi yang hebat diatas ketulusan itu terhadap kesalahan orang lain dia tidak akan menghujat, membuly, menghakimi, tetapi terlebih dahulu dia bercermin dan melihat kesalahan dirinya sendiri. Teryata selama ini kesalahan dirinya sendiri jauh lebih banyak dari orang yang berbuat kesalahan yang hendak dihujat itu. Hanya saja orang lain tidak tahu akan banyak kesalahan dirinya sendiri dan dia menyadari bahwa dia bukanlah orang suci.

Pribadi yang hebat diatas ketulusan itu jika memberitahu, mengkritik, menasihati orang yang berbuat salah maka dia menggunakan bahasa yang baik dan jika orang itu menyadari kesalahannya lalu tulus meminta maaf, maka langsung dimaafkan, selesai dan tidak pernah diperpanjang lagi.

Pribadi yang hebat diatas ketulusan itu tidak pernah dendam dengan terus menerus menghujat, menyebarkan kesalahan/keburukan orang tersebut meskipun telah meminta maaf, hanya untuk memuaskan nafsunya. Baginya jika dia bertindak demikian maka dia jauh lebih jahat dari orang yang berbuat kesalahan/keburukan itu. Menyadari kesalahan, meminta maaf, lupakan dan selesai.

Pribadi yang hebat diatas ketulusan itu mampu menahan amarah dan memilih memaafkan, daripada mengumbar emosi.

Memaafkan untuk hati yang telah tersakiti, terlukai, terzalimi itu memang sangat sulit, sangat berat, perlu waktu dan bahkan tidak bisa memaafkan. Perlahan belajarlah memaafkan dan melupakan demi untuk kedamaian hatimu sendiri, maka engkau akan menjadi pribadi yang hebat diatas ketulusan.

Jika engkau mampu memaafkan sebelum orang itu meminta maaf maka engkau adalah pribadi yang hebat diatas ketulusan.

Yang mampu memberi maaf adalah orang hebat, pribadi yang hebat diatas ketulusan.

Suyadi

Hanya ada Satu Tuhan

Previous article

WUJUD LAIN DARI CINTA

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *