Bagi sebagian penulis, mereka cukup tahu mengenai genre sci-fi atau fiksi ilmiah. Bagi yang lain, mungkin terasa asing, mungkin bahkan tidak tahu mengenai genre yang satu ini. Lalu, apa pengertian sebenarnya dari fiksi ilmiah? Apakah fiksi ilmiah sulit untuk ditulis? Mari, simak penjelasan berikut ini.
Pernah kamu menonton film Wall-E yang menceritakan masa depan bumi dan sebuah robot yang ditugaskan untuk membersihkan bumi dari sampah. Robot ini bernama Wall-E yang kemudian bertemu dengan robot lain bernama Eve sebagai robot pendeteksi kerusakan bumi.
Mungkin sebagian orang asing mengenai film tersebut. Akan tetapi, pasti semua orang tahu dengan Doraemon, bukan? Iya, Doraemon yang dikirim oleh penciptanya untuk membantu seorang anak bernama Nobita. Doraemon memiliki benda-benda unik yang bisa membantu Nobita dalam hal apa pun, bahkan benda-benda tersebut berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari dua contoh film di atas, dapat dipastikan bahwa genre yang disajikan adalah fiksi ilmiah. Lantas, apa fiksi ilmiah itu?
Fiksi ilmiah atau lebih populer disebut dengan sci-fi, merupakan genre fiksi yang secara kreatif menggambarkan sains dan teknologi nyata atau imajiner sebagai bagian dari plot, latar, atau tema. Sci-fi merupakan salah satu genre yang menggunakan penggambaran fenomena merujuk elemen imajinasi sains. Akan tetapi, itu hanyalah sains dan spekulatif. Berarti tidak sepenuhnya sesuai pembuktian sains ilmiah. Biasanya, genre ini bercerita tentang bentuk kehidupan di planet lain, pesawat luar angkasa, cyborg, robot, perjalanan antargalaksi, atau teknologi dan penemuan lainnya.
Pendekatan dan metode dalam penceritaan fiksi ilmiah tentu berbeda dengan genre lain. Alih-alih menggunakan pendekatan supranatural, ilmu batin atau magic, apalagi kekuatan super yang berasal dari dewa-dewi, mitologi, dan sihir, fiksi ilmiah lebih mengutamakan sains dan teknologi. Hal itu cukup menjadi tantangan pada fiksi ilmiah karena penulis diminta untuk riset.
Pada dasarnya, fiksi ilmiah dapat dikategorikan menjadi beberapa subgenre. Lantas, apa saja pembagian tersebut? Simak penjelasan singkatnya.
MENURUT ILMU
- Hard science fiction: Subgenre ini mengarah ke alamiah daripada sains (fisika, kimia, dan astronomi). Contoh: Jurrasic Park dan The Martian.
- Soft science fiction: Subgenre ini mengarah ke sosial dark sains (antropologi, sosiologi, psikologi). Contoh: Brave New World dan Divergent.
MENURUT LATAR
- Apokaliptik: Fokus pada kehancuran dunia atau hancurnya peradaban. Subgenre ini biasanya mengambil waktu pascakiamat. Contoh: The Maze Runner.
- Near Future: Mengambil latar waktu tidak jauh dari masa ketika naskah ditulis. Contoh: Ready Player One
- Historical Sci-fi: Mengambil waktu masa lalu dan mengandung unsur sejarah dengan perombakan sepenuhnya tanpa mengubah sejarah itu sendiri (alternate history). Contoh: Never Let Me Go.
- Space Opera: Mengambil latar liar angkasa dengan makhluk-makhluk ekstraterestial. Contoh: Starwars.
- Dying Earth: Mirip dengan apokaliptik, tetapi mengambil masa saat bumi benar-benar mendekati kehancuran. Contoh: The Last Days of Midgard.
- Steampuk: Mengambil latar historikal yang secara spesifik terinspirasi dari masa revolusi industri atau abad ke-19. Contoh: Mortal Engines.
Biasanya, hal paling rumit dalam menulis fiksi ilmiah riset yang sungguh-sungguh. Saat menggunakan unsur-unsur pembentuk, anggap saja Kimia, jangan sampai salah tulis sehingga menjadikan naskah cacat logika.
Beberapa hal yang bisa dilakukan sebelum menulis fiksi ilmiah, yaitu banyak membaca buku yang berkaitan dengan genre, observasi dan berpikir di luar zona pikiranmu sendiri, lakukan riset secara mendalam jika tulisan yang kamu buat membutuhkan pengetahuan yang komplit, jangan lupa setelah ditulis lakukan pengecekan kembali, dan terakhir mulailah dari yang kamu sukai dan kuasai.
Comments