Terkadang, penulis atau pengarang sangat kesusahaan untuk membuat pembukaan dalam sebuah naskah. Minimnya diksi atau kata-kata, membuat pembukaan menjadi lambat sehingga penulis akan selalu menunda-nunda dalam pembuatan naskah. Nasihat atau pesan sebelum menulis, perbanyak kosakata, pembendaharaan kata agar penulis bisa mengolah kata.
Berikut cara untuk membuat pembukaan untuk cerita fiksi.
- Deskripsi: Deskripsi adalah pemaparan atas penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci, atau bisa juga disebut dengan urain. Dalam pembukaan sebuah cerita kita bisa memulai dengan menggambarkan sesuatu.
Contoh: Langit pagi terlihat biru, ditutupi oleh sedikit awan. Cahaya matahari tampak malu-malu untuk keluar dari peraduan sehingga mau tidak mau ayam berkokok dengan kuat agar mentari bersemangat. Pun angin yang bertiup, memberi kesan sejuk pada pagi indah itu.
- Narasi: Pembukaan ini berhubungan dengan penjelasan tindakan seseorang atau suatu hal.
Contoh: Napas pria itu tersengal-sengal ketika mendapati mimpi buruk. Ia mendudukkan diri, mengedarkan pandangan ke sekitar. Pria itu meneguk saliva kuat, kemudian mengusap peluh yang bercucuran di dekat leher dan dahi. Sedikit menghela napas, ia melihat ke jam dinding. Ternyata, jam masih menunjukkan pukul dua malam.
- Pertanyaan: Hal ini untuk membangun rasa penasaran kepada pembaca.
Contoh:
Pernahkah kamu berpikir mengenai alam semesta beserta isinya? Atau pernahkah kamu berpikir bahwa tidak hanya manusia saja yang hidup di dunia ini? Mungkin beberapa pertanyaan lain terlintas di benak, tetapi kamu memilih abai. Bukan karena tidak ada jawaban, tetapi takut semakin membuat penasaran.
- Perkenalan: Pembukaan ini memperkenalkan tokoh utama secara singkat.
Contoh:
Nana merupakan gadis berusia tujuh tahun dan baru duduk di sekolah dasar. Gadis cantik itu memiliki rambut yang panjang, wajah bulat, dan juga hidung pesek. Kulit sawo membuat Nana tampak cantik.
- Bunyi-bunyian: Dengan menambahkan bunyi-bunyian bisa menjadi opening dalam naskah. Seperti kokokan ayam, lolongan anjing atau serigala, benda jatuh, atau alarm.
Contoh:
Prang!
Piring yang tersusun rapi di meja makan, sepenuhnya menyentuh lantai ketika sepasang anak manusia mulai beradu argumen. Mereka membahas tentang dunia sehingga mengabaikan anak kecil yang sedari tadi menonton di balik gorden berwarna cokelat.
- Lagu: Gunakanlah lagu yang sesuai dengan tulisanmu. Jika menulis cerita romance, bisa menambahkan lagu yang bertema romance atau melow. Jika cerita religi, bisa menambahkan salawat atau lagu kasidah.
Pulangkan saja, aku pada ibuku … atau ayahku ….
Lagu lawas yang keluar dari radio kecil di mobil, membuat pendengar langsug tersihir. Awan-awan yang beriringan, tampak ikut serta menikmati suara sore yang lumayan bising karena aktivitas anak manusia.
Comments