By: Putri Rahmadani

Setiap  manusia yang ada di belahan bumi manapun pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya perbedaan. Baik itu perbedaan latar belakang seperti  (agama, ras suku, adat dan lain sebagainya) Perbedaan fisik dan masih banyak perbedaan lainnya. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan hal tersebut bahkan dengan adanya sebuah perbedaan menjadikan hidup lebih berwarna dan beragam.  Namun  disisi lain ternyata perbedaan bisa menjadi sebuah bomerang terjadinya konflik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok bahkan perbedaaan menjadi pemicu timbulnya tindak kekerasan dalam suatu lingkungan kemasyarakatan.

Di Era yang semakin maju ini marak  terjadi kekerasan psikologis yang menyerang korbannya melalui sosial media bahkan dilingkungan sekitar kita juga kerap terjadi hal tersebut tanpa sadar dimana tindakan itu bisa menyebabkan luka fisik maupun trauma sehingga terganggunya mental seseorang.  Biasanya kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam pemicu yang ada dikalangan masyarakat bahkan pemicu itu buntu tiada berujung tanpa tahu bagaimana solusi dalam menyelesaikan nya.

Tindak  kekerasan merupakan salah satu hal yang tidak dibenarkan dimanapun kita berada, akan tetapi tidak ada salahnya kita mempelajari apa itu kekerasan psikologis, apa sih dampak nya? Apakah tanpa sadar kita telah menjadi korban atau bahkan menjadi pelaku tindak kekerasan tersebut. Dengan kita mengetahui bentuk kekerasan psikologis maka kita akan sadar bahwa tindakan tersebut tidak boleh dianggap sepele dan tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun karena pengaruh nya sangat sangat berdampak pada korban nya.

Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya.

Contoh hal kecil yang di anggap lumrah dikalangan masyarakat tapi dampaknya luar biasa bagi si korban, misalkan ada seorang anak yang baru saja diwisuda setelah beberapa bulan sudah mencari kerja sana sini namun hasilnya masih nihil. “Datanglah lah sebuah pertanyaan sudah sarjana kok masih dirumah saja? Lihat tuh teman seangkatan kamu udah kerja padahal kamu sama dia sama-sama kuliah? Liat tuh anak si A sudah ngajar di sekolah ternama kok kamu belum juga dapat panggilan kerja sih, kasian ibu kamu loh udah biayain uang kuliah mahal-mahal ujung-ujungnya tidak kerja juga mending nikah aja”. Tanpa sadar orang itu sudah menjadi pelaku kekerasan psikologis, si pelaku ini tidak tahu apa yang sudah dialami oleh korban tanpa ditanyapun pun si korban sudah berusaha mencari kerjaan sana sini sudah ratusan email yang dilayangkan ke perusahaan yang diinginkan namun belum juga membuahkan hasil. Tekanan-tekanan yang datang dari orang-orang sekitar membuat korban tertekan dan merasa dirinya berada di titik terendah.

Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan. Jadi stop mempertanyakan sesuatu yang dimana orang tersebut belum sampai ketitik itu.

 Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan.

Pertama, hilangnya harga diri

Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah.

Contoh : didalam sebuah organisasi si A tidak menyukai si B, karena itu si B mulai lah mencari cara bagaimana si A ini jatuh sejatuhnya dengan cara mempengaruhi orang lain untuk membenci si A agar si A ini hilang harga dirinya dihadapan banyak orang. Lama kelamaan si A ini mulailah dijauhi oleh rekan-rekan organisasi. Sehingga si A bertanya-tanya dimana letak kesalahannya apakah tidak se berharga itu si A dimata orang lain.

Kedua, tingkat ekonomi berbeda

Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi terutama pada masa-masa kritis.

Ketiga, dendam  merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada waktu itu. Korban kekerasan memang harus segera mendapatkan penanganan yang baik. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri korban kekerasan, diantaranya; Adanya perubahan perilaku,, menjadi lebih pendiam,  Menutup diri, Takut bertemu dengan orang Lain

Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku.  Untuk korban Kita harus memiliki rasa simpati agar korban tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup.

Nuraini Zainal

HARMONI DALAM KEBERAGAMAN; STRATEGI DAKWAH DI TENGAH MASYARAKAT YANG PLURAL

Previous article

Mastering English Accents for Effective Global Communication

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Opini