Momen bahagia yang dilakukan satu kali setahun salah satunya hari Guru, yakni pada tanggal 25 November. Banyak kegiatan yang dilakukan, mulai upacara, makan bersama, hingga memberi kado kepada guru-guru yang mengajar di sekolah. Sebenarnya, makna diadakan hari guru yaitu untuk menghormati jasa para guru yang telah mendidik dan membentuk karakter generasi bangsa. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi. Hari guru, menjadi momentum akan pentingnya peran guru dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Adanya perayaan hari guru, tentu menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada masyarakat yang menyayangkan pemberian hadiah kepada guru, salah satu bentuk gratifikasi, apalagi hadiah tersebut dipungut oleh siswa-siswi. Ada juga yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Anggap saja sebagai hadiah terima kasih kepada guru yang telah mendidik siswa-siswi.

Sebenarnya, hal itu tidak perlu diperdebatkan, asal yang memberi tidak merasa terbebani, yang menerima tidak terlalu menuntut ingin hadiah atau kado apa.

Adanya hari guru, menjadi pengingat tersendiri bagi guru-guru yang ada di Indonesia. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh guru, selain memberikan ilmu yang mereka miliki. Berikut beberapa fokus perhatian guru yang harus dilakukan.

  1. Meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada poin ini, guru diharapkan terus mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan relevan sesuai perkembangan zaman, termasuk penggunaan teknologi digital. Para guru diminta untuk melek berteknologi karena perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan pendidikan penting untuk anak didik mereka, pola pikir dan adab.
  2. Pemahaman karakter siswa. Dalam poin ini, selain memberikan ilmu yang bermanfaat, guru diminta untuk memahami setiap siswa secara individual untuk menciptakan pendekatan yang sesuai kebutuhan belajar mereka. Jangan pisahkan anak-anak yang tidak paham dengan anak yang sudah paham. Rangkul mereka, lakukan pendekatan yang berbeda kepada anak karena tingkat kecerdasan setiap anak berbeda-beda.
  3. Penguatan komunikasi dengan orang tua. Tujuan poin ini untuk menjalin kerja sama dengan orang tua untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik.

Sebenarnya, banyak pekerjaan yang harus dilakukan guru. Akan tetapi, jika hanya guru yang terlibat tanpa bantuan dari pihak lain, seperti masyarakat sekitar, pemerintah, komite, terutama murid, tentu hal-hal tersebut tidak akan terjalankan.

Yui
Penulis dan Pengarang

    Hasil Survei SBLF: Mahyeldi Vasco Unggul Jauh

    Previous article

    Situasi Politik di Bukittinggi Memanas Jelang Akhir Kampanye Pilkada 2024

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *