Ruangan itu bernama sekolah, pesantren atau instansi pendidikan
Ruangan itu untuk kami belajar membaca
Menghitung, mengeja, dan membuka dunia
Tempat kami memahami pesan Tuhan
Bermoral, beretika, dan berilmu
Ruangan itu yang dinamakan sekolah
Ruangan itu juga yang membuat para orang tua kami berjuang
Di tengah teriknya mentari, dan dingnnya rintikan hujan yang membasahi sekujur tubuh
Demi kami bisa lebih baik dari mereka katanya
Begitu harapannya yang kami pikul
Lalu, para manusia manipulatif itu merong-rong ketidakberdayaan kami
Menatap sangar, lalu menerkam seperti harimau
Dengan dalih nama Tuhan
Ohh Tuhan, ini manusia apa bukan?
Jika Tuhan saja bisa dipermainkannya, apalagi mereka
Comments