Mewujudkan tahun 2025 bebas dari aksi terorisme adalah tantangan besar, tetapi bukan sesuatu yang mustahil. Hal ini membutuhkan strategi menyeluruh yang melibatkan berbagai aspek—pendidikan, sosial, ekonomi, teknologi, dan penegakan hukum—serta kerja sama di tingkat nasional dan internasional.

Berikut adalah penilaian dan langkah strategis untuk mencapainya:


1. Potensi Tantangan

  • Ideologi Radikal yang Mendalam: Kelompok-kelompok radikal memiliki jaringan yang kuat dan ideologi yang sulit diberantas sepenuhnya.
  • Pengaruh Media Sosial: Internet dan media sosial mempermudah penyebaran propaganda dan rekrutmen.
  • Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Ketidakadilan sosial dapat menjadi akar masalah yang memicu ekstremisme.
  • Jaringan Global Terorisme: Banyak aksi terorisme didukung oleh organisasi transnasional, yang sulit ditangani oleh satu negara saja.

2. Strategi untuk Bebas dari Terorisme

A. Pendekatan Preventif

  1. Pendidikan dan Literasi Toleransi
    • Integrasi pendidikan nilai-nilai toleransi, keberagaman, dan anti-radikalisme di sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat.
    • Literasi digital untuk mencegah masyarakat terpapar propaganda ekstremisme di dunia maya.
  2. Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial
    • Memberikan peluang ekonomi kepada kelompok rentan agar tidak mudah terpengaruh oleh kelompok radikal.
    • Mengurangi ketimpangan sosial yang sering menjadi alasan munculnya frustrasi dan radikalisme.
  3. Deteksi Dini
    • Meningkatkan intelijen untuk memantau individu atau kelompok yang berpotensi melakukan aksi terorisme.
    • Melibatkan masyarakat dalam program deteksi dini, seperti pengawasan komunitas yang proaktif.

B. Penegakan Hukum yang Tegas

  1. Penguatan Aparat Penegak Hukum
    • Melatih aparat untuk menangani ancaman terorisme secara profesional dan sesuai hak asasi manusia.
    • Peningkatan teknologi untuk melacak aktivitas teroris, baik di dunia nyata maupun digital.
  2. Kerja Sama Internasional
    • Berbagi intelijen dengan negara-negara lain untuk melacak jaringan terorisme global.
    • Mengikuti standar internasional dalam penanganan terorisme, seperti pembatasan pendanaan teroris.

C. Program Deradikalisasi

  1. Rehabilitasi Eks Teroris
    • Memberikan pelatihan keterampilan, konseling, dan reintegrasi sosial bagi individu yang terlibat dalam kelompok radikal.
  2. Melibatkan Tokoh Agama
    • Ulama dan tokoh agama dapat berperan dalam memberikan pencerahan kepada mereka yang terpapar ideologi radikal.

D. Mengamankan Ruang Digital

  1. Pengawasan Konten Radikal
    • Bekerja sama dengan platform media sosial untuk menghapus konten ekstremis secara cepat.
    • Menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi narasi radikal di internet.
  2. Kontra-Narasi
    • Membanjiri ruang digital dengan pesan-pesan perdamaian, toleransi, dan nilai kebangsaan.

3. Indikator Keberhasilan

  • Penurunan Jumlah Aksi Terorisme: Tidak ada atau sangat minim aksi terorisme yang terjadi.
  • Kepercayaan Masyarakat yang Tinggi: Masyarakat merasa aman di ruang publik maupun digital.
  • Stabilitas Sosial dan Politik: Tidak ada ketegangan yang signifikan akibat paham radikal.
  • Tingkat Kesadaran Toleransi yang Tinggi: Masyarakat memahami dan mempraktikkan nilai keberagaman.

4. Apakah Mungkin?

Bebas sepenuhnya dari aksi terorisme di tahun 2025 mungkin sulit, mengingat dinamika global dan lokal yang kompleks. Namun, mengurangi secara signifikan ancaman terorisme hingga ke tingkat yang sangat minim adalah hal yang realistis. Hal ini memerlukan:

  • Komitmen kuat dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
  • Kerja sama internasional yang erat.
  • Pendekatan strategis dan berkelanjutan untuk menangani akar masalah.

Dengan upaya kolaboratif dan berkesinambungan, 2025 yang aman dari terorisme dapat menjadi kenyataan.

Ar Rafi Saputra Irwan
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Anggota Duta Damai Dunia Maya Sumatera Barat

Resolusi 2025 : Bebas Dari Paham Radikal

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Edukasi