Jika anda seorang yang mengenal Tuhan, maka puasa adalah wajib hukumnya, untuk menambah wawasan agar tidak dibilang “Bagai katak dalam tempurung, maennya kurang jauh,temannya kurang banyak, buku bacaannya masih sedikit, kopinya kurang kental sehingga mudah ngambek, marah-marah ,ngamuk-ngamuk, hingga sumpah serapah ngancam masuk neraka, ada baiknya membaca dengan seksama informasi berikut.

Setiap agama mempunyai cara atau sistem yang di ajarkan dalam berpuasa dan agama adalah proses yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan yang di ajarkan turun temurun sesuai pandangan masing-masing cara agama itu sendiri berikut cara berpuasa agama-agama di indonesia..

  1. Menurut Ajaran Islam

Puasa merupakan kegiatan menahan diri dari makan maupun minum serta dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa itu sendiri, dilakukan mulai dari terbitnya matahari hingga waktu berbuka puasa, yaitu saat matahari terbenam. Menurut hukum islam, puasa dibagi menjadi 4 macam, yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, serta puasa haram. Puasa wajib terdiri dari puasa Ramadan, puasa nazar, dan puasa denda atau kifarat.

  • Menurut Ajaran Kristen

Pemeluk agama Kristen, memang tidak mewajibkan untuk berpuasa,hal tersebut tentunya berbeda dengan pemeluk Agama Katolik yang diwajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah, meskipun Kristen dan Katolik berdasar pada ajaran dari Yesus. Pandandangan kitab suci Kristen, Alkitab, tak ada aturan teknis berpuasa. Niat dan pelaksanaan puasa itu terserah pribadi masing-masing. Misalnya, bisa menentukan sendiri jangka waktunya, yakni 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dan seterusnya. Jenis puasa juga beragam, seperti hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti misalnya tidak merokok dan tidak berjudi. Saat melaksanakan puasa umat  Kristen, harus memperbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab.

  • Menurut Ajaran Hindu

Dalam Agama Hindu puasa dilaksanakan pada hari-hari tertentu setiap minggunya atau setiap bulan seperti Purnima (Purnama) dan Ekadasi (hari ke-11 dari dua mingguan). Puasa juga  biasanya dilaksanakan pada hari-hari besar seperti Navaratri, Shivaratri & Karwa Chauth. Sebuah ritual puasa yang umum dilaksanakan berarti menghindari makanan seperti ikan dan daging selama beberapa hari atau lazim disebut Vegetarian.

  • Menurut Ajaran Buddha

Dalam tradisi Ajaran Buddha, biarawan dan biarawati yang mengikuti aturan “Vinaya”, umumnya tidak makan lagi setelah sarapan siang (setelah jam 12.00). Vinaya adalah kumpulan peraturan untuk para biarawan dan biarawati Buddha, yang menjadi dasar ajaran Buddha untuk aktifitas pendisiplinan diri. peraturan ini diturunkan dari tradisi lisan (ucapan-ucapan Buddha) maka menimbulkan banyak prespektif dalam tradisi Agama Buddha. Termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh para pengikut Buddha. Namun demikian di temukan titik temu bahwa makanan adalah kebutuhan untuk menjaga diri agar tetap sehat sehingga dapat terus melakukan kebajikan.

  • Menurut Ajaran Konghucu

Puasa dalam kepercayaan Konghucu juga merupakan cara untuk mensucikan diri dan melatih diri, baik itu untuk menjaga perilaku, perkataan, dan agar diri kita dipenuhi cinta kasih. Puasa Konghucu ada dua jenis: puasa rohani dan jasmani. Puasa rohani dilakukan dengan menjaga diri dari hal-hal yang dianggap asusila. Sementara puasa jasmani dilakukan pada bulan Imlek.

  • Menurut Ajaran Katolik

Berbeda dengan tradisi puasa lainnya, puasa Katolik disertakan dengan pantangan. Puasa ini biasanya dilakukan di hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Namun, ada juga yang melangsungkan puasa setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali jika Jumat jatuh pada hari raya. Tradisi puasa sebelum Hari Paskah wajib dilakukan oleh semua umat Katolik yang genap berusia 18 hingga awal 60 tahun. Sedangkan berpantang wajib dilangsungkan oleh umat berusia 14 tahun ke atas. Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah ternyata dalam setiap ajaran agama terdapat anjuran untuk melaksanakan puasa agar dapat mengendalikan diri terhadap nafsu indria dan nafsu angkara murka dan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Suci dengan cara menjalankan perintahnya untuk melaksanakan kebajikan, dan tidak melakukan apa yang dilarangnya. Setelah menyadari hal tersebut hendaknya setiap pemeluk agama dapat saling menghargai dan menghormati, seperti pepatah mengatakan “Banyak Jalan Menuju Roma” banyak cara untuk menuju Surga.

Suyadi

Kegamangan Tenaga Kesehatan

Previous article

Mengenal Sosok R.A. Kartini Sang Pahlawan Perempuan Indonesia (Part 1)

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *