Seseorang yang mencintai diri sendiri disebut self-love. Tentu mencintai diri sendiri adalah hal penting agar kita menghargai diri dan kemampuan yang kita miliki. Banyak manfaat atau hal lain yang kalian dapat saat mencintai diri sendiri, mulai dari mendapat kepuasan hidup, membiasakan diri untuk hidup sehat, mengurangi risiko terkena gangguan mental, dan meningkatkan self esteem.

Walaupun demikian, mencintai diri secara berlebihan dapat menjadi bomerang untuk diri sendiri dan juga dapat merugikan diri sendiri jika kalian melakukan hal-hal tertentu, seperti interpretasi yang salah karena selalu memiliki pemikiran tentang aku, aku, hanya aku, dan harus aku. Lantas, hal tersebut membuat kalian tidak memiliki empati dan simpati kepada orang lain. Tentu hal tersebut menjadi selfish.

Nah, tentu kalian harus memahami dua artian tersebut secara gamblang atau sederhana.

Self-love adalah mencintai dan menghargai diri sendiri, sedangkan selfish adalah egois dan mementingkan diri sendiri.

Pada dasarnya, self-love mampu berubah menjadi selfish jika kalian tidak bisa mengontrol emosi yang ada pada diri. Contoh kecil, ketika seseorang marah, mereka ingin membanting apa pun yang terlihat di indra penglihatan, atau ingin meluapkan emosi yang ada. Akan tetapi, saat kamu menyadari emosi itu hanya sesaat, itulah tanda bahwa kamu bisa mengontrol diri sendiri.

Mengenai selfish yaitu orang yang tidak mau mendengarkan pendapat orang lain sama sekali. Pada umumnya, setiap orang-orang pasti memiliki sudut pandang atau pendapat masing-masing. Mereka pada umumnya ada yang menerima argumen orang lain, dan ada yang tidak menerima. Pada kenyataannya, selfish adalah orang-orang yang tidak mau menerima pendapat orang lain. Mereka berpikir bahwa pendapat merekalah yang terbaik dan bagus sehingga mengabaikan orang lain. Akibatnya, mereka memaksakan kehendak kepada orang lain.

Selanjutnya, selalu berkata “Iya” untuk semua keadaan merupakan bentuk selfish. Bagi orang ambis, hal tersebut sering terjadi. Prinsip mereka, jika orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Nah, hal tersebut sebenarnya tidak dibolehkan karena jika hasil yang didapat tidak sesuai dengan keinginan kalian, ujung-ujungnya kalian juga yang akan sakit. Dengan kata lain, boleh mengerjakan sesuatu, tetapi jangan egois sehingga merusak badan.

Nah, setelah membaca hal tersebut, bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian si egois itu alias selfish atau love-self. Jawaban tentu ada di diri kalian sendiri.

Yui
Penulis dan Pengarang

    Mengenal Dopamine Detox

    Previous article

    Menyemangati dan Memotivasi Diri Sendiri, Kenapa Tidak?

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi