Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atau  lebih dikenal  Erdogan, lahir di Istanbul pada 26 Februari 1954 dibesarkan di Rize, wilayah pesisir Laut Hitam.

Erdogan pasang badan untuk memusnahkan kebiadapan dan kekejaman tentara Israel terhadap masyarakat Palestina. Melalui ungkapannnya “Tidak perlu menjadi muslim untuk membela bangsa Palestina, cukup Anda menjadi manusia.” Sebab, siapa saja manusia yang masih mempunyai hati nurani niscaya akan tersentuh hatinya melihat penderitaan bangsa Palestina atas penindasan Israel.

Kekejaman yang dilakukan tentara Israel terhadap masyarakat Palestina bukan lagi menarik simpatik hanya dari kalangan permasalahan politik tapi sudah jauh menarik perhatian publik dari segala segi karena hilangnya rasa kemanusiaan yang dilakukan dalam peperangan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengajak dunia internasional serta negara-negara Muslim untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi Israel terhadap Palestina. “Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, untuk mengambil aksi efektif terhadap serangan-serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, dan rumah rakyat Palestina,” ujar Erdogan via Twitter, dikutip Selasa (11/5/2021).

Terlepas dari apa yang menjadi permasalahan, disini yang diperjuangkan bukan hanya rasa persaudaraan sesama muslim tetapi perihal rasa kemanusiaan yang telah dihapuskan. Sebagai sesama manusia yang berpijak dimuka bumi ini apakah pantas hal demikian dilakukan? Menurut kacamata manusia normal bukankah ini lepas dari kendari kemanusiaan?

Sebagai bentuk rasa kemanusiaan kita harus ikut menyuarakan agar segera di bebaskannya Palestina dari kekejaman zionis Israel. Lalu Bagaimana cara kita agar membela Palestina?

Cukup menjadi manusia kita tentunya menjadi bisa membela dan menyuarakan aspirasi masyarakat Palestina. Jikalau memiliki sedikit harta berlebih bisa kita ikut sumbangkan kepada masyarakat disana agar dapat membantu meringankan beban mereka yang sedang merasakan kesusahan, untuk membantu obat-obatan, rumah untuk tempat berlindung serta untuk dapat mengembalikan masa kecil anak-anak disana.

Husnul Hayati
Writing is a place for growing up.

    AKAR MASALAH PALESTINA-ISRAEL

    Previous article

    Memaknai Hari Kebangkitan Nasional Ditengah Pandemi

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini