Siapa yang tidak kenal dengan perdana menteri Malaysia saat ini, Mahathir Muhammad. Seorang politikus kenamaan Malaysia yang telah bergelut di dunia politik lebih dari 70 tahun lamanya dan menjadi pemimpin tertua di dunia. Di dalam acara narasi tv yang di bawakan oleh Najwa shihab Dr. M nama beken dari Mahathir Muhammad menjelaskan bagaimana beliau berpolitik di negaranya dan bagaimana beliau memandang indonesia.

Mahathir Muhammad dulunya di kenal dengan politikus yang mengedepankan isu rasis dalam berpolitik dan memang Malaysia sampai sekarang masih menggunakan politik identitas buktinya partai politik di sana sangat kental dengan politik rasis sebagai contoh partai islam se Malaysia, partai kongres India muslim Malaysia, partai maju Sabah dan masih banyak lagi yang lainnya. Termasuk partai pemenang pemilu Malaysia yang lalu, sebagai kendaraan politik dari Mahathir Muhammad sendiri partai pribumi Malaysia.

Menanggapi itu sang perdana menteri mengatakan bahwa Malaysia memiliki keunikan tersendiri dalam berpolitik hampir sama dengan politik di Amerika namun beliau menegaskan bahwa politik itu dinamis tidak ada yang salah dengan politik yang salah adalah orang yang berpolitik.

Melihat perubahan cara berpolitik dari Mahathir menjadi nilai tersendiri bagi negara lain di dunia. Sekarang Malaysia tidak terlalu mementingkan politik identitas namun lebih mengedepankan perubahan bagi Malaysia itu sendiri. Mahathir menegaskan kenapa beliau ingin kembali ke politik adalah karena beliau tidak ingin Malaysia terjebak dengan politisi busuk yang suka korupsi. Sebagaimana di ketahui mantan menteri terdahulu Malaysia Najib razak di indikasi terjerat kasus korupsi besar – besaran di negara itu.

Selanjutnya Mahathir juga memberikan pandangan bahwa politik identitas yang selama ini beliau degung kan tidak mendatangkan kebaikan yang kekal bagi Malaysia karena akan mendatangkan politikus korupsi sebagaimana yang terjadi di masa PM Najib Razak. Begitupun dengan politik identitas yang dilakukan oleh Amerika saat ini di bawah pimpinan presiden Trump dan juga menyayangkan indonesia yang juga telah terkena virus ini dimana islam di jadikan alat berpolitik sampai sekarang.

Mahathir juga memberikan pendapat bahwa presiden indonesia saat ini Joko Widodo merupakan sosok pemimpin yang membangun indonesia secara politik dan ekonomi dan juga memberikan pandangan bahwa jokowi adalah sosok presiden yang sangat berbeda dari presiden indonesia sebelum-sebelumnya.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    FPI dan Khilafah

    Previous article

    74 Tahun: Indonesia Tanpa Radikalisme

    Next article

    You may also like

    Comments

    Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Berita