Hari ini tanggal 11 maret 2021, bertepatan juga dengan hari Isra Mi’rajnya Nabi Muhammad Saw. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad Saw yang menjadi penanda akan jejak kemanusiaan yang teguh dengan prinsip kebenaran yang sesungguhnya.

Perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad pada malam hari dari masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Yang juga menjadi spirit umat Muslim agar dapat hidup saling berdampingan dengan penduduk yang berbeda, menjaga perdamaian, toleransi, serta kerukunan antar umat beragama.


“Inna maal usri yusro” yang artinya di balik kesulitan itu Allah akan memberikan kemudahan. Artinya kita tidak boleh putus asa dalam masalah apapun yang kita hadapi, tidak boleh apatis, tidak boleh menyerah apalagi bersikap bodoh amat dengan hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Apalagi kita yang hidup di tengah-tengah keberagaman bangsa ini, Indonesia penuh dengan keberagaman, berbagai permasalahanpun sedang dihadapi bangsa ini, mulai dari pandemic Covid-19, kesenjangan sosial, kemiskinan, bencana alam, dan hoax, dan kekerasan, serta narasi-narasi kebencian yang kian hari kian menjamur saja, baik secara online maupun secara offline.


Perjuangan Nabi Muhammad Saw yang hampir 10 tahun itu hampir tidak menemukan hasilnya, sehingga Allah SWT membalas dengan memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melakukan Isra Mi’raj yang juga diwarnai dengan berbagai ujian yang tidaklah mudah. Saat Nabi Muhammad hijrah ke madinah, disini Nabi diterima oleh seluruh suku dan penganut keyakinan yang ada di daerah tersebut. Atas kepemimpinan dan keteladanan beliau yang luar biasa dalam mengayomi masyarakat yang beragama tersebut, maka dibangunlah kota yang dulu bernama Yatsrib berubah menjadi kota Madinah yang kita sebut hari ini.


Berbagai kemajuan dan keberhasilan atas kepemimpinan Nabi Muhammad tersebut sehingga membuat kota madinah yang awalnya kecil hingga berkambang dan memberikan pengaruh terhadap Timur dan Barat. Seperti Persia dan Romawi yang sebagian besar masyarakatnya mengikuti dakwah Nabi Muhammad tanpa adanya paksaan, apalagi kekerasan.

Artinya, ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian itu telah mengajarkan arti toleransi, keadilan, serta welas asih di antara sesama, sehingga tercipta kerukunan antar umat manusia.


Isra Mi’raj juga merupakan pelajaran bagi kita sebagai manusia yang hidup dalam berbagai keragaman ini. Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad ini juga merupakan bibit ajaran Nabi Muhammad yang sangat menjunjung tinggi perdamaian, kelembutan, kasih sayang, dan welas asih.

Bukan ajaran dengan sebuah kemarahan, mangklaim diri paling benar dari yang lain, bukan pula ajaran yang saling mengedepankan egoisme dalam beragama. Tetapi saling menebarkan sikap terbuka, saling memahami, serta saling hormat menghormati untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa ini, karena ini adalah cita-cita kita bersama dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Nuraini Zainal

Asal Usul Rumah Gadang, Rumah Adat Orang Minangkabau

Previous article

Ibrah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj Masa Kini

Ditulis oleh Husnul Hayati

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita