Pada safari Dakwah Habib Ali Al Jufri Beberapa waktu yang lalu di semarang ada hal menarik yang beliau sampaikan. Beliau menyampaikan semangat menjaga persatuan dan kesatuan antar pemeluk agama dimanapun mereka berada khususnya untuk indonesia sendiri yang mayoritas beragama islam.

Mendengar dakwah beliau penulis jadi ingat dengan sebuah Hadist nabi:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya), maka hadits ini derajatnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ad-Dailami. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush-Shaghîr, no 1099, dan beliau menjelaskannya secara rinci dalam Silsilah Ash-Shâhihah, no. 1496.

Ekstremisme adalah serangkaian paham atau kepercayaan yang kuat kepada sesuatu melebihi batas wajar bahkan hingga melanggar hukum. … Ekstremisme sendiri juga bisa diartikan sebagai doktrin kepada diri sendiri maupun orang lain yang meliputi indoktrinasi politik atau agama. jika kita menganalogikan semua hal yang kita jalankan didunia ini adalah bagian dari Jihad maka dapat dipastikan bahwa perilaku Ektrimis terhadap agama adalah hal yang paling salah yang kita lakukan terhadap agama itu sendiri.

Maka penulis lebih berkesimpulan bahwa perilaku Ekstremis di sebabkan oleh pemahaman yang masih terlalu dangkal tentang agama sendiri sehingga hasutan syetan/iblis lebih mudah dimengerti oleh akal. Maka yang harus dilakukan orang berakal adalah mewaspadai musuh yang satu ini, yang telah mendeklarasikan permusuhannya semenjak masa Adam, yang telah bersumpah menghabiskan umurnya merusak keadaan anak keturunannya:

Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil.” (QS. Al Isra’ : 60)

Allah telah memerintahkan untuk mewaspadai Iblis dan syaitan dalam firman-Nya:

وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ  إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 168)

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ

Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).” (QS. Al Baqarah: 268)

وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلَالًا بَعِيدًا

Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. Al Nisa’: 60)

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al Maidah: 91)

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir: 6)

Habib Ali Al Jufri mengatakan pada sesi dakwah beliau sifat menghina agama lain adalah perilaku ekstremis yang menjadi musuh setiap agama di dunia ini. perilaku dari ekstrimis ini akan menghancurkan agama itu sendiri dari dalam sehingga lambat laun akan terjadi perang antar agama di suatu negara yang multi agama seperti indonesia.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Lagi, Toleransi di Sumatera Barat Dibawah Rata-Rata Nasional

    Previous article

    Merespon Rilis Indeks KUB 2019, Duta Damai Regional Sumbar kunjungi Prof. Duski Samad

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi