Peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan dari mana virus SARS-CoV-2, yang sekarang menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2. Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19. Kasus tersebut menurut data tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan. Kompas.com

Sementara itu di indonesia tercatat bahwa pasien pertama yang dinyatakan sebagai pasien yang positif terinfeksi virus Covid-19 dinyatakan pada tanggal 28 februari 2020. Setelah sebelumnya Pasien tersebut yang merupakan warga depok merasa sakit dan kurang enak badan dimulai pada tanggal 16 februari 2020 yaitu anaknya dan dirawat saja dirumah oleh ibunya yang merupakan pasien positif ke-2 di indonesia.

Sampai artikel ini dibuat jumlah kasus positif Covid 19 di indonesia telah mencapai 790 kasus dimana kota DKI Jakarta masih diurutan pertama dengan 463 kasus. Sementara itu jumlah pasien yang sembuh sampai saat ini baru sebanyak 31 Pasien dan pasien yang meninggal sebanyak 58 Pasien.

Melihat data terbaru dimana jumlah kematian lebih tinggi dari kesembuan di indonesia tentunya masyarakat jadi ragu dengan tingkat kesiapan sarana kesehatan di indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan yang layak pada masyarakat indonesia. Bagaimanpun sarana kesehatan ada memang untuk memberikan harapan kesembuhan dan harapan hidup yang lebih baik bagi masyarakatnya. Tidak heran kenapa ada beberapa kelompok di indonesia yang tidak menyukai pemerintah Jokowi mencoba mengangkatkan isu bahwa pemerintah indonesia tidak sanggup dalam menangani Covid -19 di indonesia.

Ternyata masyarakat yang merespon hal ini juga banyak sehingga muncullah stigma di tengah masyarakat bahwa pemerintah memang terkesan lalai dalam menangkal virus corona di indonesia. saya sebagai penulis juga merasakan hal yang hampir sama dan setuju kalau pemerintah memang kecolongan dalam pengendalian covid-19 di indonesia. Akan tetapi saya mencoba mencari hal yang masuk akan kenapa pemerintah terkesan kecolongan dengan covid-19 yang di perparah dengan APD yang tidak mencukupi di indonesia.

Pemerintah merasa yakin bahwa corona virus akan sulit masuk ke indonesia yang terdiri dari banyak pulau hal ini di perkuat bahwa saat dunia heboh dengan virus corona tidak ada pasien positif satupun di indonesia pada saat itu. Makanya dunia merasa ragu dengan kemampuan indonesia dalam mendeteksi virus corona. Hal tersebut mulai terbantahkan bahwa indonesia ternyata juga mampu mendeteksi Covid-19.

Indonesia perlu berbangga bahwa penyebaran virus corona di indonesia masih berjalan sangat lambat jika dibandingkan negara lain di dunia. Hal ini justru menjadi keuntungan bagi pemerintah indonesia untuk mempersiapkan antisipasi kejadian yang diluar dugaan atau kejadian terburuk yang bisa terjadi di indonesia.

Banyak hal yang sudah ditempuh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus ini dan telah banyak hal yang ditempuh untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. mulai kampanye Social Distancing atau sebenarnya lebih tepat dibilang Physical Distancing sampai menyiapkan pulau isolasi pasien covid-19.

Saya rasa pemerintah telah siap untuk memerangi covid-19 di indonesia walaupun dengan tegas saya harus mengatakan pemerintah agak cuek untuk mengantisipasi corona virus masuk ke indonesia. Akan tetapi saya sadar bahwa IPM atau indeks pembangunan Manusia di indonesia masih sedang dan wajar saja fasilitas kesehatan di indonesia tidak mampu meminimalisir secara maksimal jumlah pasien yang meninggal di indonesia.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Solidaritas, Harapan dan Koordinasi Global Melawan Covid-19

    Previous article

    Pasien positif covid-19 di Sumbar Menjadi 5 orang

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Opini