Media baru (era digital) adalah istilah yang di gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Media baru sering di gunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Media baru memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. selain internet seperti media cetak, telivisi, majalah, Koran dan lain-lain bukanlah termasuk dalam kategori media baru.

Media massa Beralih ke media baru atau internet karena ada pergeseran budaya dalam sebuah penyampaian informasi. Kemampuan era digital, yang lebih memudahkan masyarakat dalam menerima informasi. Lebih cepat dalam hal ini internet yang membuat media massa berbondong-bondong pindah haluan.

Kemajuan teknologilah yang memaksa media massa harus berubah dalam menyampaikan informasi. Media online (internet) di era sekarang ini menggeserkan media massa. Jika perusahaan media massa seperti Koran, majalan dan lain-lain masih tetap bertahan tanpa mengikuti kemajuan jaman dalam hal ini (internet) maka dapat di pastikan perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran karena kebutuhan masyarat dalam menerima informasi sudah beralih ke media baru atau internet.

Namun demikian prinsip dasar media cetak yang di digitalisasi yang nantinya disebut dengan Portal berita atau Portal media tetap sama dengan Media sebelum era digital. Hal yang sama dapat dilihat dari judul yang terkesan bombastis namun tanpa informasi yang lengkap dan detail. Hal ini tentunya mengandung unsur pembohongan publik terhadap informasi berita. Hal yang lebih disayangkan adalah para pembaca Portal berita tidak mampu melakukan literasi media yang pada ujung-ujungnya segala informasi yang muncul menjadi pedang bermata dua.

Terkait dengan penyebaran Covid 19 yang mewabah didunia saat ini juga banyak terdapat kesimpang siuran informasi yang sangat memusingkan masyarakat. Setiap informasi pada dasarnya berguna namun tentunya ada waktu dan tempat yang pas untuk menyebarkan informasi. Dalam hal inilah media online harus mampu menahan diri dan lebih mengutamakan kepentingan bersama dalam penanganan covid 19 ini. utamakanlah informasi yang menginspirasi dan mendorong semangat bangsa untuk menghadapi carona jenis baru ini.

lalu apa yang harus dilakukan oleh nitizen atau masyarakat indonesia jika dikaitkan corona virus dan bulan suci ramadhan 1441 H. menurut redaksi inilah yang harus dilakukan oleh masyarakat inidonesia.

Jaga mulut, artinya bulan suci ramadhan kali ini yang sangat berbeda dari bulan suci ramadhan sebelum-sebelumnya masyarakat harus mampu menjaga lisannya dengan baik supaya tidak mengurangi amalan Ramadhannya. jika dikaitkan dengan covid 19 maka mulailah dari hal yang kecil yaitu jaga mulut kita dengan memakai masker jika keluar rumah sehingga mampu menguragi resiko terkena covid 19.

Jaga Hati, tentunya hal yang paling besar pengaruhnya bagi manusia selain akal pikiran adalah Hati Nurani. Dengan hati yang bersih tidak mungkin seseorang dengan mudahnya berkata-kata kotor dalam bermedia sosial. Melalui momen bulan suci Ramadhan seharusnya umat islam bisa belajar untuk menjaga hatinya. Hati adalah penggerak tubuh dalam bertindak, jika hati kita bersih tidak mungkin dengan entengnya kita menolak jenazah orang yang terkena virus corona. Tidak mungkin juga kita dengan mudahnya membiarkan orang-orang yang kita sayangi bekumpul dengan kawan-kawannya dan membuat keramain di tengan bencana covid 19.

Jaga Mata, apa hal yang dapat menilai sesuatu indah dan cantik, dia adalah Mata. Mata adalah salah satu anugrah yang tidak ternilai yang diberikan oleh Allah pada manusia. Mata adalah jendela dunia yang dapat memperlihatkan bagaimana indah dan luar biasanya anugrah tuhan pada umatnya. Ditengah wabah covid 19 seharusnya Umat islam lebih mampu menahan matanya untuk melihat hal-hal yang dapat membuat panik dan stress yang tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan tingkat stress akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kekebalan tubuh. Di era digital banyak informasi yang dapat mempengaruhi tingkat stress seseorang apalagi di tengah wabah. Ketika seseorang tidak dapat melakukan literasi media dengan baik seharusnya dia hanya perlu menjaga matanya untuk tidak melihat media yang mempengaruhi tingkat stressnya.

Terakhir, Jaga Telinga. Banyak artikel yang menunjukkan bahwa mata dan telinga tidak dapat dipisahkan namun akan berbeda di era digital yang kadang informasi sampai bukan hanya lewat video saja namun juga lewat narasi tulisan. Di bulan suci ramadhan seseorang dituntut harus mampu menjaga telinganya. walaupun di era wabah apalagi sebuah daerah/provinsi ditetapkan sebagai daerah yang melakukan PSBB seperti jakarta, Jabodetabek, surabaya, sumbar dan sebagainya namun masih banyak orang yang harus bekerja diluar rumah. Ketika bekerja diluar rumah ini kemungkinan besar masih terjadi sosialisasi dengan banyak orang dan sebaiknya tetap jaga jarak akan tetapi informasi akan tetap didapat melalui suara. Disinilah kita harus mampu menjaga teliga untuk menjahui informasi yang dapat meningkatkan stess dan lebih memilih informasi yang dapat meningkatkan semangat untuk melawan virus Corona.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Covid-19 di Sumatera Barat dan Hal-Hal Yang Harus Sanak Ketahui (Bagian Kedelapan)

    Previous article

    Hari Buruh dan Keegoisan Buruh Indonesia

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi