Sebuah cerita dari negeri dengan penuh kebudayaan, punya segudang kekhasan daerah, punya puluhan suku bangsa dan punya beragam warna kulit dan tidak lupa punya ratusan kepercayaan. Negeri yang menjadi rebutan setiap negara dimasa lampu yang ingin merampas kekayaan alamnya. Negeri yang berabad-abad di jajah oleh bangsa lain. Ia melahirkan kebudayaan tertentu namun mental terjajah masih saja berakar sampai saat ini.

Budaya terjajah adalah dimana seseorang yang diberi anugrah ilahi berupa akal dan hati harus mengikuti atmosfer dari bangsa lain. Seharusnya negeri itu menciptakan budaya sendiri bukan hanya mengikuti budaya orang lain. Bapak bangsanya telah berupaya menciptakan kebudayaan yang tidak akan pernah bisa ditiru oleh bangsa lain.

Jika kebudayaan ramah tamah adalah kebudayaan yang berakar di benua asia maka kebudayaan pancasila bisa dijadikan kebudayaan indonesia. Semboyan bhineka tunggal ika menjadi dasar lahirnya pancasila namun kebudayaan lain masih saja merongrong kebudayaan tersebut.

Apakah kamu tidak malu?

Kamu mungkin dilahirkan dengan agama tertentu yang menjadi anugrah bagi kehidupanmu. Namun agama tidak pernah mengajarkan untuk menganggap agama lain salah namun agama hanya mengajarkan bahwa agama yang kamu anut adalah agama yang benar dan lurus tanpa menyalahkan agama lain. Ingatlah tidak semua hal itu hidup berpasangan makanya apa yang tidak hidup berpasangan akan membentuk komunitas atau kelompok dengan tujuan yang sama namun tetap tidak menghilangkan tujuan prioritas individu.

Itulah arti sebuah kepercayaan.

Kamu mungkin dilahirkan lewat suku dengan warna kulit tertentu namun suku tidak pernah mengajarkan untuk mengecilkan suku lain apalagi memusuhinya. Manusialah yang dianugerahi akal tanpa menggunakan hati mereka yang memberikan sterotip tertentu pada suku bangsa lain.

Apakah kamu tidak malu?

Dinegara yang kamu anggap lahir agamamu sudah mulai membuka diri pada dunia bahwa walaupun berbeda agama mereka masih membutuhkan agama lain untuk bisa hidup saling menguntungkan. Tentunya tanpa memandang perbedaan.

Dahulu di negara timur tengah yang dikenal kaya akan minyak bumi yang melimpah agama masih di pandang dalam sudut yang sangat sempit namun saat ini mereka telah mulai menghormati perayaan agama lain. Bukan dengan ikut merayakannya namun memberikan fasilitas untuk mereka yang merayakannya.

Tidak ada objek wisata maju di belahan bumi ini menjadikan agama tertentu sebagai pondasi pengembangan objek wisata mereka namun agama asli di lokasi objek wisata tersebut dijadikan daya tarik wisatawan. Dengan memperkaya kebudayaan asli tersebut tanpa melupakan hal fundamental dari kebudayaan itu.

Apa kamu ingin maju?

Jika kamu ingin maju maka jangan kekang dirimu dengan agamamu namun jadikanlah agamamu sebagai modal untuk kamu maju. Dengan menjalankan ajaran agamamu tanpa melukai agama lain apalagi mengecilkan agama lain.

Jika kamu ingin maju jangan kekang dirimu dengan kebudayaan mu namun jadikanlah kebudayaan mu sebagai modal untuk kemajuan mu. Perkayalah budayamu tanpa melupakan pokok penting dalam budaya itu.

Jika kamu ingin maju pakailah otakmu dan hatimu. Jangan pernah hanya memakai satu saja dan melupakan yang lain. Rasional lah dalam berfikir dan bertindak dan selalu koreksi apa tindakanmu pada hari ini dan dimasa lalu sehingga esok dan dimasa datang kamu akan selalu menjadi pribadi yang unggul karena tidak melakukan kesalahan yang sama.

Gusveri Handiko
Blogger Duta Damai Sumbar Tamatan Universitas Andalas Padang Menulis Adalah Salah Satu Cara Untuk Berbuat Baik

    Mengenal Hukuman Kebiri Kimia Terhadap Pelaku Kekerasan Seksual Pada Anak

    Previous article

    198 Ponpes Terafiliasi Kelompok Teroris Begini Penjelasan BNPT

    Next article

    You may also like

    Comments

    Leave a reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    More in Edukasi